Menteri Kominfo Johnny G. Plate bertindak sebagai pemimpin upacara yang digelar pada Jumat (20/05).
JAKARTA – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengikuti upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-114 secara virtual. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate bertindak sebagai pemimpin upacara yang digelar pada Jumat (20/05).
Mengangkat tema Ayo Bangkit Bersama, Menteri Johnny mengajak untuk memahami esensi dari Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan bukan sekadar peringatan seremonial saja. Semangat Boedi Oetomo yang berdiri 114 tahun lalu masih relevan untuk dikontekstualisasikan pada saat ini.
“Di tengah krisis pandemi Covid-19 yang masih berlangsung serta kondisi ekonomi global dan geopolitik yang tidak stabil, momentum kebangkitan nasional patut dimaknai sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa,” ungkap Johnny.
Momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada tahun ini ditandai dengan semakin baiknya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Upaya pemerintah kian menunjukkan hasil yang positif dengan semakin menurunnya kasus baru harian dan cakupan vaksinasi dosis kedua yang sudah mencapai 79 persen secara nasional.
Menteri Johnny menyampaikan hal positif ini juga berimplikasi pada pemulihan perekonomian nasional, dimana pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2022 terhadap triwulan I 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen.
Pertumbuhan positif ini juga diikuti di hampir seluruh lapangan usaha, dengan tiga usaha mengalami pertumbuhan tinggi, yakni di sektor usaha transportasi dan pergudangan, sektor jasa-jasa lain, serta sektor informasi dan komunikasi. “Mari kita terus bekerja keras dan bersinergi untuk menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan perekonomian nasional Indonesia,” lanjut Johnny.
Presidensi Indonesia dalam G20 juga menjadi momen yang memperkuat kebangkitan Indonesia di kancah global. Mengusung tema Recover Together, Recover Stronger, memberikan semangat baru dalam mewujudkan tatanan dunia yang memiliki kesejahteraan dan kemakmuran inklusif serta menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan.
“Mari kita maknai kesungguhan semangat dr. Soetomo dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional sebagai tonggak kebangkitan dari pandemi Covid-19 dan krisis multidimensi yang sedang melanda dunia. Dari Indonesia, dunia pulih bersama. Ayo bangkit lebih kuat!,” ajak Menteri Johnny.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri PANRB Tjahjo Kumolo juga berpesan kepada aparatur sipil negara (ASN) untuk turut berperan aktif dalam kebangkitan Indonesia. Hal tersebut diwujudkan dengan tegak lurus terhadap arahan pimpinan yang sesuai dengan visi misi Presiden dan Wakil Presiden.
“ASN harus selalu bersinergi dalam menjalankan tugas untuk mewujudkan target-target pembangunan, serta mengambil peran aktif dalam sebagai perekat dan pemersatu bangsa,” ujar Tjahjo.
ASN juga harus terus menjalankan peran sebagai perekat dan pemersatu bangsa. ASN harus setia pada Pancasila, tidak terlibat dalam organisasi terlarang, radikalisme negatif, dan intolerasi.
Sebagai informasi, peringatan Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan oleh Presiden Soekarno pada 20 Mei 1948 sesuai dengan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo yang didirikan dr. Soetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Boedi Oetomo ditujukan untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.
Lahir di tahun 1908, Boedi Oetomo bermaksud untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain dan menyatukan pergerakan di Indonesia yang awalnya kedaerahan menjadi nasional. Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo dapat menjadi spirit menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa. (ald/HUMAS MENPANRB)