Kepala Biro SDMU Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih saat memberikan arahan dalam SKD CPNS Kementerian PANRB di Kantor Regional VI BKN Medan, Sumatra Utara, Kamis (07/10).
MEDAN – Setiap aparatur sipil negara (ASN) harus siap ditugaskan di seluruh wilayah Indonesia, bahkan wilayah terpelosok atau terpencil sekalipun. Hal ini pun jelas termaktub di dalam Undang-Undang No. 5/2014 tentang ASN, yang mana Pegawai ASN wajib bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Disinilah komitmen dan jiwa pengabdian peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) diuji. Ditambah lagi dengan adanya rencana pemindahan ASN ke Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur. Oleh karena itu, Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Sri Rejeki Nawangsasih mengatakan, komitmen yang tinggi dituntut ketika seseorang memang memutuskan untuk menjadi ASN.
“Jadi kami menginginkan komitmen dari adik-adik sekalian, apakah siap ketika suatu saat nanti kita dipindahkan ke sana (Ibu Kota Negara Baru),” ujarnya saat memberikan arahan dalam SKD CPNS Kementerian PANRB di Kantor Regional VI BKN Medan, Sumatra Utara, Kamis (07/10).
Sri menjelaskan, Kementerian PANRB dan BKN menggawangi regulasi dan kebijakan terkait ASN. Untuk itu, Kementerian PANRB ingin mencari anak muda yang tidak hanya pintar, tetapi juga berintegritas. Pada kesempatan tersebut, Sri juga mengingatkan kepada peserta tes agar tidak mempercayai oknum-oknum yang menawarkan kelulusan menjadi ASN, apalagi dengan meminta sejumlah uang.
Hal ini dikarenakan seluruh tahapan seleksi CASN sudah sangat transparan, akuntabel, dan bebas KKN. Seluruh tahapan mulai dari pendaftaran, pelaksanaan seleksi dengan Computer Assisted Test (CAT), hingga penentuan kelulusan sudah terintegrasi dan terkomputerisasi. “Jangan sampai tertipu kalau ada oknum yang menawarkan kelulusan. Abaikan saja, karna seleksi ini gratis dan tidak berbayar,” tegas Sri.
SKD CPNS Kementerian PANRB T.A 2021 di Medan terjadwal dihadiri oleh 119 peserta. Namun, berdasarkan Berita Acara Pelaksanaan SKD, hanya 98 peserta yang terdaftar hadir mengikuti tes, sementara 21 orang tidak hadir. Seluruh peserta yang tidak hadir dinyatakan gugur.
Peserta SKD CPNS Kementerian PANRB di Kanreg VI BKN Medan berasal dari berbagai daerah di Sumatra Utara, bahkan ada yang berasal dari luar Sumatra Utara. Anggia Debora Sitompul salah satunya. Anggia rela menempuh jarak dari Jakarta menuju Medan untuk mengikuti SKD CPNS Kementerian PANRB. “Ini pertama kali saya coba seleksi CPNS. Khusus ke sini hanya untuk ujian,” ujarnya.
Perjuangannya menempuh jarak yang jauh pun terbayarkan. Ia sangat bersyukur karena nilainya dalam tiap tes, baik tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensia umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP), memenuhi nilai ambang batas (passing grade).
Saat ditemui Humas Kementerian PANRB, Anggia mengapresiasi Panitia Seleksi CPNS yang sudah mengatur pelaksanaan seleksi CPNS dengan sangat transparan dan akuntabel. “Tesnya transparan. Di masing-masing komputer ada webcam, jadi kita dipantau saat pengerjaan tes,” ungkapnya.
Ketepatan waktu dan protokol kesehatan pun diapresiasinya. Seluruh tahapan mulai dari registrasi, body checking, hingga pelaksanaan tes dilakukan tepat waktu. Protokol kesehatan pun dilakukan sangat ketat, mulai dari pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga memakai double masker. “Panitianya juga sangat komunikatif. Kalau ada peserta yang mengalami hambatan langsung dibantu oleh panitia,” pungkas Anggia. (del/HUMAS MENPANRB)