Pin It
20141111-topnine
PARIS – Indonesia menjadi salah satu pusat sharing of public service innovation di Organization of Economic Cooperation and Development (OECD) Paris dengan keikutsertaannya dalam Konferensi Innovating the Public Sector: from Ideas to Impact di Paris, Perancis Senin (10/11).
 
Mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Prof. Dr. Eko Prasojo selaku Ketua delegasi Indonesia akan menjadi pembicara   dalam Konferensi Innovating the Public Sector: from Ideas to Impact, pada sesi breakout knowledge Sharing for innovation dan pada sesi OECD informal meeting mengenai Indonesia Experience, One Agency One Innovation Toward Sustainable Public Service Innovation in Indonesia.
 
Delegasi Indonesia mengikutsertakan peserta dari Top 9 Inovasi Pelayanan Publik Indonesia Tahun 2014, masing-masing dari Jawa Timur (Inovasi Pencegahan Korupsi pada Jembatan Timbang) dan Inovasi dari Jawa Barat (Km 0 Pro Poor).
 
Duta Besar Rezlan Ishar Jenie menyambut baik partisipasi Indonesia dalam konferensi tersebut, karena akan memperkuat posisi Indonesia dalam kerjasama internasional. Bahkan beberapa Pemerintah Daerah Perancis sudah menyatakan tertarik ingin bertukar pengalaman dengan Pemerintah Indonesia terkait dengan inovasi pelayanan publik.
 
Dalam forum terpisah, Atase Politik Dr. Arifi Saiman, MA menyatakan, bahwa pihak Ecole Natioale d’administration (ENA) menyatakan keinginannya untuk bekerjasama dengan Indonesia, khususnya dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam rangka mendukung pendidikan kader birokrasi yang andal.
 
ENA merupakan lembaga pendidikan administrasi yang sangat bergengsi di Perancis. Hampir semua pemimpin politik dan pemerintahan di Perancis merupakan lulusan ENA. Banyak juga lulusan ENA dari kawasan ASEAN, diantaranya Malaysia 10 orang. Sementara Indonesia baru satu orang, yaitu Sapta Nirwandar, Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Delegasi Indonesia, khususnya Prof. Eko Prasojo dijdwalkan akan bertemu dengan Direktur Kerjasama Internasional ENA. Menurut Arifi, nama Indonesia akan terangkat lagi, apabila MenPANRB Yuddy Chrisnandi bersedia memberikan kuliah umum di ENA. (Muhammad Imanuddin).