Tangkapan layar suasana Presentasi dan Wawancara KIPP Tahun 2022 saat Gubernur Aceh Nova Iriansyah memaparkan inovasi dari Provinsi Aceh, secara virtual, Selasa (28/06).
JAKARTA – Sembilan inovasi disuguhkan di hadapan Tim Panel Independen pada hari ketiga tahap presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022. Layanan Terapi Ablasi Gondok Tanpa Operasi (TAGTO) dan Teumuleh Jeut Bagah Puleh (Menulis Agar Cepat Pulih), menjadi inovasi pembuka hari ketiga oleh Pemerintah Provinsi Aceh.
Layanan TAGTO merupakan tindakan ablasi etanol perkutan (AEP) dan Radio Frequency Ablation (RFA). Inovasi yang diinisiasi oleh RSUD dr. Zainoel Abidin ini bertujuan menurunkan angka kesakitan akibat gondok melalui terapi ablasi tanpa operasi dengan efek samping yang rendah dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat dengan pembiayaan ditanggung oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjelaskan keunikan dan kebaruan inovasi ini adalah yang pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara sejak tahun 2013. Implementasi layanan ini telah menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan jumlah tindakan lebih dari 100 pasien sejak tahun pertama layanan ini dikembangkan. “Pasien yang dilayani tidak hanya berasal dari Provinsi Aceh saja tetapi juga dari luar Aceh seperti dari Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Jawa Timur, dan Kalimantan,” ujarnya pada tahap Presentasi dan Wawancara KIPP secara virtual, Selasa (28/06).
Presentasi kedua dilanjutkan dengan pemaparan inovasi Teumuleh Jeut Bagah Puleh (Menulis Agar Cepat Pulih) dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh. Gubernur Nova menjelaskan program di Instalasi Rehabilitasi Napza RSJ Aceh terdiri dari terapi religi, psikoedukasi, konseling individu, latihan keterampilan hidup, morning meeting, narcotics anonymous, terapi aktivitas kelompok, olahraga, saturday night activity, Voluntary Counseling and Testing (VCT), family therapy, dan pendidikan kesehatan keluarga.
“Untuk menyempurnakan program yang sudah dilakukan, maka dikembangkan inovasi berupa program menulis bagi residen yang kita namakan Teumuleh Jeut Bagah Puleh,” tuturnya.
Program ini sebagai sarana pengungkapan perasaan, pengembangan kreativitas, mengisi waktu luang dan menghilangkan kejenuhan, juga merupakan bagian dari terapi untuk proses pemulihan dan mengurangi kekambuhan atau relapse.
Beralih ke Kementerian Kesehatan, presentasi dilanjutkan dengan inovasi Contact Center Halo Kemenkes OCE yang dipaparkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Berawal dari Call Center Halo Kemenkes berkembang menjadi Contact Center Halo Kemenkes. Kemudian di tahun 2015, dilakukan perubahan hotline Call Center Halo Kemenkes yang semula 500567 bermigrasi menjadi Halo Kemenkes 1500567 untuk memudahkan akses masyarakat tanpa harus diawali dengan kode lokal dari masing-masing daerah. Jam kerja pelayanan juga ditingkatkan menjadi 24 jam nonstop, mengusung nilai kerja OCE.
OCE adalah ‘O’pen yakni terbuka dan siap melayani masyarakat tanpa diskriminasi, ‘C’onsistent melayani masyarakat 24 jam nonstop, dan ‘E’mphaty selalu peduli kebutuhan masyarakat terhadap informasi dan pengaduan. Di tahun 2019, WhatsApp di nomor 081260500567 menjadi tambahan kanal untuk masyarakat.
Masih dari Kementerian Kesehatan presentasi dilanjutkan dengan inovasi Aplikasi PeduliLindungi untuk Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia. PeduliLindungi hadir sebagai aplikasi terintegrasi yang inovatif untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 dan mendukung penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) melalui testing, tracing, dan treatment (3T).
PeduliLindungi merupakan hasil kolaborasi sembilan kementerian/lembaga yang saat ini dikelola oleh Kementerian Kesehatan. Saat ini PeduliLindungi telah terintegrasi dengan kereta, bandara, dan 80 mitra aplikasi seperti Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket.com, Dana, Living Mandiri, Cinema XXI, LinkAja, Goers, Jaki, Shopee, BNI Mobile, Loket.com, Mcash, dan aplikasi mitra lainnya.
Beralih ke Kab. Batu Bara, Sumatra Utara, presentasi dilanjutkan dengan paparan dari Sekretaris Daerah Kab. Batu Bara Sakti Alam Siregar dengan inovasi Rumah Kemasan Kab. Batu Bara Berbasis Digital untuk Tingkatkan Penjualan dan Perbaikan Ekonomi UMKM Dimasa Pandemi Covid 19. Rumah Kemasan Kab. Batu Bara yang telah didirikan pada awal tahun 2021 lalu, merupakan karya inovasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah.
Sejak adanya pembatasan jarak karena Covid-19, Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah membantu para pelaku UKM dalam mengembangkan produk UKM dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, salah satunya yaitu dengan membuat e-Diskop UKM yang dapat diakses dengan mengunduh aplikasinya di Playstore. Masyarakat akan dengan mudah mendapatkan informasi seputar UMKM yang ada di Kab. Batu Bara seperti produk UMKM Kab. Batu Bara, lokasi UMKM, serta artikel menarik seputar UKM. Selain itu, e-Diskop UKM juga dapat membantu para UKM Kabupaten Batu Bara seputar konsultasi kemasan.
Presentasi sesi pertama ditutup dengan pemaparan dari Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan. Ia menjelaskan terkait inovasi Kas Anak Kasir, Anak Pelorena, Anak Lapas, Anak Panji, Anak Kasir Mengaji: Sebuah Model Pemberdayaan Anak-Anak Marjinal di Bidang Pendidikan. Inovasi ini untuk meningkatkan akses layanan pendidikan bagi masyarakat yang mengalami masalah sosial dan kaum marjinal.
Nama inovasi tersebut terdiri dari beberapa akronim. Kas Anak Kasir merupakan akronim dari Kembali Bersekolah Anak Kawasan Pesisir. Anak Pelorena adalah Anak Penghuni Loka Rehabilitasi Narkoba, Anak Lapas merupakan Anak Penghuni Lembaga Permasyarakatan. Anak Panji adalah Anak Panti Asuhan Mengaji. Anak Kasir Mengaji akronim dari Anak Kawasan Pesisir Mengaji.
Bupati Ashari menjelaskan program ini memiliki keunikan dan kebaruan yaitu anak-anak menjadi terdampingi dan belajar dapat dilakukan dimana saja. Keunikan lainnya yakni adanya kolaborasi pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dengan Kepala Loka Rehabilitasi, Kepala Lapas dan masyarakat yang mengelola PKBM, serta pengelola panti asuhan.
Mengawali sesi kedua di hari ketiga, Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor memaparkan terkait Inovasi Sistem Layanan Operasional Partus (SILOTUS). Inovasi ini dilaksanakan dengan menyediakan kendaraan sejenis ambulans, dilengkapi dengan sarana prasarana medis dan tenaga medis yang dibutuhkan.
Ibu yang akan melahirkan dijemput ambulans SILOTUS untuk dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Setelah itu, diantar kembali ke rumah setelah persalinan dan selalu mendapat pengawasan dari tenaga Kesehatan.
Presentasi dilanjutkan dengan pemaparan inovasi SIGoblic (Sistem ISBN Go Public) Menghadang Pandemi yang dibawakan oleh Kepala Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan Suharyanto. Penerapan layanan ISBN online pada tahun 2018 menghadirkan hal baru dalam sistem layanan yang diberikan kepada pengguna. Inovasi ini mengubah layanan ISBN manual (datang langsung, surat-menyurat, fax, e-mail) menjadi layanan ISBN online yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun
Selain itu, layanan ISBN online juga mendukung tuntutan transformasi digital karena mengakomodir terbitan digital (e-book). Melalui layanan ISBN online, penerbit dapat mengakses website isbn.perpusnas.go.id selama 24 jam dan mengajukan permohonan ISBN selama 24 jam pada hari kerja. Layanan ISBN menjadi pelopor layanan berbasis website di Perpusnas, dimana semua proses layanan mulai dari permohonan ISBN oleh penerbit, validasi oleh petugas ISBN, hingga ISBN diterima penerbit semuanya dilakukan melalui aplikasi yang dapat diakses secara online.
Ditengah pandemi Covid-19, Perpusnas tetap mampu melayani permohonan ISBN yang masuk dan penerbit tetap dapat melakukan permohonan ISBN secara online seperti biasa. Bahkan permohonan ISBN cenderung mengalami peningkatan yang signifikan.
Selanjutnya, presentasi dan wawancara hari ketiga ditutup dengan pemaparan terkait inovasi Layanan Informasi Pertanahan Elektronik yang dibawakan oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN Raja Juli Antoni. Kebaruan dari layanan ini adalah implementasi dari dokumen digital sebagai produk Layanan Informasi Pertanahan Elektronik.
Perlu diketahui bahwa layanan ini merupakan salah satu layanan pertanahan pertama yang menerbitkan produk hukum kepada masyarakat melalui dokumen digital. Penggunaan dokumen digital ini terdapat beberapa aspek utama yang harus dimiliki yaitu ketahanan (resilient), transparansi layanan, kepastian, full elektronik, kemudahan layanan serta kepastian hukum.
Layanan yang diluncurkan pada September 2019 ini diterapkan di 42 Kantor Pertanahan sebagai pilot project. Tahun 2022, layanan informasi pertanahan elektronik ini sudah diterapkan 100 persen Kantor Pertanahan sejumlah 480 kantor di seluruh Indonesia. (fik/HUMAS MENPANRB)