Pin It

Cover BERITA KHUSUS Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2020

 

JAKARTA – Selama ini masyarakat dihadapkan oleh masalah layanan perawatan luka kronik maupun luka diabetes, yang tidak semua fasilitas menyediakan perawatan luka modern. Atas permasalahan itu, Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta Timur mengembangkan inovasi KPK Peluk Kebo, yang merupakan singkatan dari Kader Peduli Luka dan Perawatan Luka Diabetes Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dengan biaya terjangkau bahkan gratis, layanan perawatan luka bisa dilakukan di rumah bagi keluarga yang memiliki keterbatasan finansial maupun fisik. “Inovasi ini sangat berarti bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Pasar Rebo, karena 84 persen pasien yang mendapatkan layanan ini adalah kalangan sosial menengah ke bawah,” jelas Anies saat presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020, secara virtual beberapa pekan lalu.

Anies mengatakan, kunjungan pasien terus meningkat setiap tahun. Sebanyak 209 kunjungan pada tahun 2015 meningkat signifikan menjadi 3.573 kunjungan pada 2019. Inovasi ini masuk dalam kelompok khusus, yakni inovasi yang telah meraih predikat Top 99 atau Top 40 pada tahun-tahun sebelumnya. KPK Peluk Kebo kemudian dilombakan lagi pada KIPP 2020 untuk meraih predikat Outstanding Achievement on Public Service Innovations 2020.

Tentu, inovasi ini dilombakan kembali dengan syarat harus ada perkembangan dari sebelumnya. Awal inovasi ini didirikan tahun 2015, fokus layanan adalah perawatan luka diabetes dengan slogan 'Cegah Sejak Dini Stop Amputasi' yang bersifat holistik melibatkan pasien, petugas kesehatan dari berbagai disiplin ilmu, dan masyarakat.

 

20200825 Inovasi KPK Peluk Kebo

 

Anies menjelaskan, pengembangan layanan yang dimulai sejak 2018, seperti perawatan luka bakar dan luka kronik lainnya, merupakan bukti dedikasi, apresiasi, dan komitmen puskesmas kepada pelanggannya, sehingga jaminan layanan bermutu perawatan luka modern dapat terus dilaksanakan di puskesmas se-Kecamatan Pasar Rebo.

Layanan perawatan luka yang sebelumnya dilakukan dua kali seminggu, yakni pada hari Senin dan Kamis. “Sejak tahun 2019 dilakukan setiap hari, karena tingginya jumlah kunjungan yaitu sebesar 3.573,” ungkap Anies.

Hingga saat ini Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo masih merupakan pionir satu-satunya puskesmas di Jakarta yang memiliki poli perawatan luka diabetes, luka bakar, dan luka kronik lainnya. Keunikan dari Inovasi KPK Peluk Kebo ini adalah peran serta aktif masyarakat dimana masyarakat berperan sebagai kader yang menskrining warga yang menderita luka dan membutuhkan perawatan luka di puskesmas.

Inovasi ini juga melibatkan multidisiplin ilmu, dari mulai perawat sebagai penggagas inovasi ini yang merawat luka, dokter untuk pengobatannya, serta ahli gizi untuk mengukur nilai gizi serta kepatuhan dalam rangka percepatan proses penyembuhan, hingga psikolog untuk konseling psikologis pasien luka.

Meningkatnya kunjungan, rendahnya kasus rujukan, serta tidak adanya kasus amputasi dan kematian, merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan KPK Peluk Kebo sebagai perawatan luka yang dihadirkan di tingkat puskesmas. Perawatan ini terbukti efektif dilaksanakan di puskesmas dan sudah direplikasi di lima puskesmas kelurahan se-Kecamatan Pasar Rebo. "Kepuasan pasien terhadap layanan inovasi ini adalah promosi terbaik,” pungkas Anies. (don/HUMAS MENPANRB)