TANGERANG – Kerja sama tim untuk mewujudkan visi misi instansi merupakan tanggung jawab bersama. “Kita harus selalu berusaha untuk bekerja baik dan lebih baik lagi. Jangan pernah puas melayani masyarakat. Bagaimana kita bekerja sama supaya menjadi aparatur yang lebih baik lagi,” terang Menteri PANRB non aktif Azwar Abubakar saat menghadiri pelatihan pengembangan kapasitas perubahan mind set di Grand Serpong Hotel, Kamis (23/10).
Dikatakan, banyak orang bekerja karena kebiasaan, dan kebanyakan orang lebih nyaman untuk melakukan apa yang sudah menjadi kebiasaannya. “Akan menjadi sulit jika kondisi menuntutnya untuk mengubah kebiasaannya itu,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Guru Besar FISIP UI Eko Prasojo. Sekarang ini, masih banyak aparatur yang berada di zona nyaman dan enggan melakukan perubahan. “Salah satu kunci utama dari reformasi birokrasi adalah SDM. Kita harus menjadi pengungkit untuk menggerakkan reformasi birokrasi. Kementerian PANRB harusnya membuat terobosan supaya aplitudonya terasa,” tegasnya.
Sementara Deputi SDM Aparatur Kemenetrian PANRB Setiawan Wangsaatmadja mengatakan, pola pikir yang dibawa setiap individu ke organisasi pada akhirnya akan membentuk sebuah budaya kerja di suatu organisasi. Apa yang tertanam di dalam memori akan mempengaruh pola pikir dari individu. Jika segala sesuatu dipikirkan positif, maka semua akan berjalan positif, begitu juga sebaliknya.
Pola pikir dapat menjadi sumber daya bagi organisasi maupun menjadi penghambat yang mengurangi efektivitas organisasi. Oleh karena itu, setiap individu harus tahu bagaimana pola pikir yang memang seharusnya dibentuk. “Pola pikir harus di-inject setiap hari,” jelas Director Performa Cendekia Hanny Hendrany.
Pola pikir akan membentuk sebuah visi misi kerja setiap orang. Walaupun instansi mempunyai visi misi tetapi aparatur juga harus memiliki visi misi kerja sendiri. “Visi misi instansi tidak bisa diotak-atik. Namun bagaimana kita bisa mencapai visi misi itu dengan cara dan tujuan kita yang jelas,” terang Hanny. (rr/ HUMAS MENPANRB)