Pin It

Cover BERITA KHUSUS Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2020

 

JAKARTA – Ketergantungan masyarakat Kelurahan Malewang Kabupaten Takalar terhadap puskesmas belum diimbangi dengan fasilitas kesehatan yang optimal. Antrean yang panjang, waktu pelayanan yang lama, peningkatan alat kesehatan dan obat-obatan, hingga risiko efek samping obat yang dikonsumsi membuat masyarakat tidak puas dengan pelayanan yang ada.

Untuk itu, Puskesmas Polongbangkeng Utara menghadirkan inovasi Pemberdayaan Kader Kelompok Tanaman Obat Keluarga Masyarakat Malewang Sejahtera (Pendekar Togammara). Terobosan ini bertujuan meningkatkan pemanfaatan ramuan tanaman obat keluarga (toga) dan pijat akupresur agar masyarakat mampu hidup sehat secara mandiri.

"Konsepnya adalah memberdayakan masyarakat dengan 3M, yakni mengetahui, mampu, dan mau. Bagaimana masyarakat mengetahui manfaat toga dan pijat akupresur, kemudian mampu mengolah toga ,dan melakukan pijat akupresur, hingga mau memanfaatkan toga dan pijat tersebut untuk mengatasi gangguan kesehatannya," ujar Bupati Takalar Syamsari Kitta saat wawancara dengan Tim Humas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) beberapa waktu lalu.

Tanaman obat terbukti secara empiris efektif mengatasi gangguan kesehatan ringan pada tingkat keluarga. Sayangnya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat, padahal banyak tanaman obat tersedia dan tumbuh secara liar di pekarangan rumahnya.

Dengan metode yang inovatif, selama kurang dari satu tahun penerapannya, kini tiap lingkungan memiliki kelompok asman toga lengkap dengan tamannya. "Sebesar 85 persen masyarakat Kelurahan Malewang memanfaatkan toga, dan setiap keluarga memiliki toga di pekarangan rumahnya," imbuhnya.

 

20200716 Pendekar Togammara 1

 

Inovasi ini memberdayakan masyarakat menjadi kader perubahan yang terbagi kedalam unit sosialisasi dan advokasi, unit taman toga, unit ramuan herbal dan wirausaha, unit pijat akupresur, dan unit media online. Kader adalah masyarakat yang telah merasakan manfaat toga dan berkomitmen untuk mengajak lebih banyak orang menggunakan toga.

Melalui program Mantan Berbagi Kisah atau disingkat Markisa, berbagai testimoni manfaat penggunaan toga dan akupresur membuat masyarakat lebih yakin lagi dengan inovasi ini. "Karena pemberdayaan harus disandarkan pada kebutuhan masyarakat dan memberi keuntungan maksimal bagi masyarakat," tambahnya.

Kegiatan inovasi Pendekar Togammara tidak hanya memberi jaminan untuk hidup lebih sehat tapi juga membantu menyejahterakan masyarakat. Kader juga mendapatkan tambahan penghasilan dengan menjual produk herbal merek ‘Togammara’. Pengalaman kader pun turut bertambah karena sering diundang mengikuti lomba dan pameran pangan.

Inovasi yang hadir sejak Desember 2018 telah berhasil membawa Puskesmas Polongbangkeng Utara dan masyarakat Malewang meraih berbagai prestasi, salah satunya adalah Juara I Lomba Pemanfaatan Toga Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Inovasi ini juga mengantarkan Puskesmas Polongbangkeng Utara meraih akreditasi utama dan membuat Kabupaten Takalar meraih predikat tertinggi Kabupaten Sehat Swasti Saba Wistara. (nan/HUMAS MENPANRB)