BOGOR – Kalau tahun 2014 ini para caleg maupun politisi berkampanye untuk memenangkan pemilihan umum, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tak mau ketinggalan. Namun bukan suara dari pemilih yang ingin diraih, tetapi sebuah upaya untuk mengkampanyekan pentingnya reformasi birokrasi bagi jajaran pemerintah daerah.
Agar lebih membumi, maka dalam kampanye ini akan dikembangkan metode kreatif dengan pendekatan budaya. “Selain menggunakan metoda yang biasa, juga akan dipacu metoda kreatif melalui pendekatan budaya, atau kampanye publik inovatif berbasis budaya,” ujar Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PANRB Herman Suryatman, Senin (20/01).
Melalui metoda ini, Herman optimis modal sosial (social capital) yang ada di tengah-tengah masyarakat dapat didayagunakan secara optimal. Dengan demikian, ke depan reformasi birokrasi menjadi kebutuhan dan agenda bersama pemerintah dan segenap warga bangsa, sehingga pada saatnya nanti reformasi birokrasi akan mencuci sendiri,” tambah mantan Kadisbudparpora Kabupaten Sumedang ini.
Dikatakan, konsep kampanye publik dimaksud sudah dipresentasikan dalam Rapat Kerja Kementerian PANRB di Bogor, pekan lalu. Rakerj tersebut dihadiri Menetri PAMNRB Azwar Abubakar, Wamen PANRB Eko Prasojo, Sekretaris Kementerian PANRB Tasdik Kinanto, para Deputi, Staf Ahli serta Staf khusus, serta seluruh pejabat eselon II.
Herman Suryatman merupakan pejabat eselon II dari hasil promosi terbuka di lingkungan Kementerian PANRB menambahkan, dalam kampanye publik reformasi birokrasi ini juga akan melibatkan energi yang ada di pemerintah daerah, masyarakat maupun para pemangku kepentingan lainnya. (ian/HUMAS MENPANRB)