Pin It

20141126-menpanrb-kaki5sby copy

20141126-menpanrb-nasijamblang
SURABAYA - Haji Yassin (57), Pemilik Warung Soto Ayam Barokah, Tidar, tidak menyangka mendapat pelanggan istimewa, yaitu Yuddy Chrisnandi, Menteri PANRB dan Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi. Kedua pejabat ini, mampir ke warung soto di Jl.  Basuki Rachmat Surabaya,  usai menghadiri acara Penyerahan Otonomi Award yang diselenggarakan oleh JPIP.
 
Tanpa merasa sungkan, mereka berbaur dengan pembeli lain dan menyantap soto ayam dengan nasi putih yang harganya relatif murah, yakni  15 ribu per porsi. Bagi Yuddy Chrisnandi, soto di warung Haji Yassin ini ternyata langganan lama. Setiap ke Surabaya, kalau sempat  mampir kesini.
 
Dosen Universitas Darul Ulum Jombang, Kiswanto (50), menuturkan bagi Yuddy, makan soto ayam Barokah milik Haji Yassin merupakan “cinta pertama” dan tidak beralih ke warung soto lain.  Padahal, sebenarnya banyak soto yang enak di Kota Pahlawan Surabaya ini.
 
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang sudah lama berkawan ketika menjadi anggota DPR RI menambahkan, kebiasaan Yuddy Chrisnandi tidak berubah dalam hal makan di kaki lima ini.  
Ketika ditanya wartawan, mengapa senang makan soto di warung ini,  Yuddy mengatakan, bahwa soto ini enak. “Jadi apa salahnya kita makan soto di kaki lima,” ucapnya sambil menyeruput segarnya soto.
 
Tidak hanya di Surabaya Kang Yuddy menyambangi makanan kaki lima. Saat pulang kampung ke Cirebon misalnya, pria kelahiran Bandung 29 Mei 1968 ini menyempatkan diri makan nasi jamblang di kawasan pelabuhan Cirebon. Padahal lokasi warungnya berada di pojokan pagar, yang pintu masuknya saja sangat sempit. Sang Menteri rupanya sudah belasan tahun merasakan nikmatnya nasi jamblang di kawasan itu, meski di Cirebon banyak bertebaran warung nasi jamblang.
 
Kadir (34), warga Tunjungan yang sama-sama makan soto ketika itu mengatakan, apa yang dilakukan pejabat seperti Menteri Yuddy Chrisnandi ini  merupakan kejadian yang luar biasa. Betapa tidak, malam itu Yuddy makan soto panas-panas, sehingga keringat bercucuran diselingi gelak tawa, sehingga tidak ada sekat antara pejabat dan rakyat biasa penikmat soto surabaya.
 
Menurutnya, suasana tersebut menunjukkan bahwa pembantu Presiden Jokowi ini merakyat, dan peduli terhadap kehidupan rakyat bawah, terutama usaha ekonomi kecil. Padahal selama ini yang banyak disaksikan, biasanya pejabat makan di restauran. (Im/HUMAS MENPANRB).