Pin It

20220413 Kasus COVID 19 di Indonesia semakin Membaik

Foto: Tangkapan Layar YouTube Kemenkes

 

Jakarta, InfoPublik - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan kasus konfirmasi COVID-19 terjadi penurunan yang signifikan kalau dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

“Hal itu menunjukkan bahwa sistem ketahanan kesehatan Indonesia selama pandemi ini berjalan dengan baik,” katanya pada konferensi pers secara virtual pada Selasa (12/4/2022).

Kasus konfirmasi dilaporkan sebanyak 2.930 kasus, ada peningkatan kalau dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya. Begitu pun dengan kasus kematian, telah terjadi penurunan dibanding minggu sebelumnya yaitu sebanyak 33 persen.

Sementara angka positifity rate setiap Minggu sudah pada 4,6 persen, sedangkan angka positif harian dilaporkan tiga persen. Nadia mengatakan angka ini sudah di bawah daripada angka World Health Organization (WHO) yaitu lima persen.

Untuk tingkat keterisian perawatan Rumah Sakit (RS) dan juga isolasi pada angka 6,67 persen dan sudah ada pada angka dibawah 10 persen daripada target keterisian perawatan RS.

“Tetapi walaupun terlihat ada penurunan, tetap bisa mendeteksi dan melokalisir kasus-kasus dengan cepat sehingga tidak terjadi perluasan kasus. Secara total kasus konfirmasi nasional terjadi penurunan. Minggu lalu sekitar tiga ribu kasus dan saat ini sekitar 2.500 kasus,” kata Nadia.

Proporsi Kasus Baru di Jawa-Bali

Nadia mengimbau masyarakat harus tetap waspada, pasalnya dalam beberapa hari ini terjadi peningkatan proporsi kasus baru di Jawa-Bali.

Ada lima provinsi yang diwaspadai mengingat adanya peningkatan kasus positif hasil dari pemeriksaan PCR, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Bali.

“Peningkatan kasus positif ini akan meningkatkan risiko laju penularan yang lebih tinggi. Namun demikian, peningkatan kasus positif ini tidak setinggi seperti sebelumnya,” kata Nadia.

Seperti di DKI Jakarta berada di angka 0,1 persen, Jawa Tengah pun di bawah 0,1 persen. Begitupun dengan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Bali yang berada dibawah 0,1 persen.

“Tetapi kalau kita melihat angka-angka ini kita harus waspada bahwa setidaknya ada lima provinsi yang terjadi angka peningkatan positif COVIDnya,” kata Nadia. (*)