Pin It
2014-KedubesRI
 
SINGAPURA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi minta agar Kedutaan Besar Indonesia di Singapura melakukan pelayanan darurat(emergency service) selama akhir pekan (weekend).
Hal itu dikatakan Menteri dalam kunjungan kerjanya ke Singapura, selepas mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan  ke Korea untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Korsel dan melakukan serangkaian kegiatan bilateral dengan Kementerian Aparatur Birokrasi Korea Selatan. 
 
Dalam kunjungan ke Singapura, Minggu (14/12) petang, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Andri Hadi menjembatani pertemuan ratusan WNI yang bekerja di Singapura dengan Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi Mereka terdiri dari pekerja domestik migran, profesional, para pelaut serta staf Kedutaan Besar Republik Indonesia. 
 
Yuddy mendengarkan beberapa masukan yang diungkapkan para pekerja domestik di Singapura, yang  minta agar pelayanan Kedutaan Besar ditingkatkan, termasuk akhir pekan (weekend), terutama  jika ditemukan ada masalah.  Menteri Yuddy juga dicurhati soal  perpanjangan sertifikat bagi pelaut Indonesia di Singapura yang sering telat tiga sampai enam bulan. Sebagai gambaran, saat ini terdapat 23 ribu pelaut Indonesia di Singapura.
 
Atas masukan tersebut, Menteri PANRB menginstruksikan kepada Dubes RI utuk Singapura dan jajarannya agar meningkatkan pelayanan publik. “Perlu dilakukan emergency service selama akhir pekan,” tegas Yuddy.
Dalam kesempatan itu, Menteri Yuddy menyampaikan konsep revolusi mental untuk reformasi birokrasi. "Paling utama dalam Revolusi Mental adalah merubah mindset dan culture set (budaya kerja) aparatur sipil negara dari Priyayi menjadi pelayan rakyat," kata Yuddy  Singapura, Minggu, 14 Desember 2014.
 
Presiden Joko Widodo selalu memberikan contoh tindakan nyata revolusi mental, yakni keteladanan pemimpin, antara lain selalu turun ke bawah bertemu masyarakat, sehingga tahu apa yang diinginkan dibutuhkan masyarakat. 
 
Selain dengan turun ke bawah, yang lebih dikenal dengan istilah blusukan, Prseden juga memberikan teladan dalam proses seleksi ASN, yang tidak melakukan intervensi dalam penerimaan CPNS, meskipun putrinya mengikuti tes di Pemkot Surakarta. Dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) prosesnya sangat ketat, sehingga tidak ada lagi titip menitip nomor. 
 
"Inilah keteladanan yang dibuktikan langsung oleh Presiden kita," tegas Yuddy yang dalam lawatannya ke Singapura lebih memilih tinggal di Wisma Negara di Kedutaan Besar Indonesia.
 
Ditempat yang sama, Dubes RI untuk Singapura menyatakan kesiapan jajarannya untuk melaksanakan revolusi mental agar pelayanan birokrasinya lebih mengabdi sepenuh hati. (ags/HUMAS MENPANRB)