Menteri PANRB Syafruddin memberikan arahan saat peresmian MPP Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (05/03)
PEKANBARU - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengatakan bahwa tumbuhnya era demokratisasi, masuknya era digitalisasi dan virtualisasi, mengharuskan para pemberi layanan melakukan perubahan. “Konsep pelayanan bukan pertemuan fisik namun yang langsung menyentuh harapan dan kepuasan publik,” ujarnya dalam peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru, Rabu (06/03).
Menteri mengatakan, perbelanjaan terbesar dunia bernama amazon.com tidak punya bangunan berupa mal. Begitu juga dengan perusahaan taksi terbesar di dunia bernama Uber yang tidak punya mobil taksi sendiri. Banyak toko digital di dunia maya yang menjangkau manusia di kawasan tak terbatas.
Oleh sebab itu konsep the new public service di Indonesia lebih berorientasi pada kepercayaan publik, menjembatani harapan rakyat, membuka partisipasi sosial dalam pemerintahan, menyegarkan lagi birokrasi publik, serta membangkitkan legitimasi bagi pemerintahan. Berdasarkan hal tersebut konsep the new public service di Indonesia harus semakin berkembang melalui open government.
Dijelaskan bahwa adanya anggapan bahwa pelayanan pemerintah itu berbelit, lambat, mahal, tidak pasti, dan melelahkan harus dikikis habis. Kualitas pelayanan publik harus diubah kedalam tata cara yang enterpreunership, berorientasi hasil, menjawab kebutuhan mendasar, cepat, mudah, murah, dan memberi kepuasan pada rakyat.
Generasi pertama pelayanan terpadu di Indonesia bernama Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSA), kemudian generasi kedua bernama Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), dan generasi ketiga adalah MPP yang dianggap lebih progresif memadukan pelayanan dari pemerintah pusat, daerah dan swasta dalam satu tempat. “Kehadiran MPP dapat memayungi PTSP, tanpa mematikan pelayanan yang sudah ada sebelumnya. Peran PTSP justru diperluas sebagai motor penggerak MPP,” jelasnya.
Mantan Wakapolri tersebut menegaskan bahwa pembangunan MPP juga sejalan dengan dibangunnya Online Single Submission (OSS) sehingga dapat mengintegrasikan pasar besar dalam satu kesatuan investasi nasional. Maka dari itu, ia berharap MPP Kota Pekanbaru dapat menopang kemudahan berusaha dan pelayanan publik, termasuk sektor ekonomi.
Lebih lanjut ia mengajak seluruh stakeholder untuk ikut melanggengkan MPP, serta mengubah budaya kerja yang melayani, menampilkan wajah birokrasi yang mengadopsi the new public service, sehingga benar-benar merepresentasikan MPP sebagai jawaban terhadap harapan publik tentang kemudahan perizinan dan berusaha. (byu/HUMAS MENPANRB)