Sekjen Kemenkum HAM Bambang Rantam S. (kiri) saat bersama Sesmen PANRB Dwi Wahyu Atmaji (kanan) mendampingi Menteri Asman Abnur memberi keterangan kepada wartawan, Rabu (04/10)
JAKARTA – Selama Seleksi Dasar Kompetensi (SKD) CPNS di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM telah selesai. Menjelang Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), pihak panitia seleksi akan lebih ketat dalam melakukan pengawasan terutama dalam mengidentifikasi identitas peserta ujian.
Sekretaris Jenderal Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto mengatakan, pihaknya sudah menginformasikan dan bekerja sama dengan panitia dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) agar lebih ketat dalam pengawasan. “Teman-teman panitia melakukan pengetatan,” ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian PANRB, Rabu (04/10).
Seperti diberitakan sebelumnya, saat pelaksanaan SKD untuk pelamar dari lulusan SLTA, panitia menemukan adanya sejumlah kecurangan. Ada yang menggunakan joki, berusaha menggunakan alat komunikasi, bahkan ada yang membawa jimat.
Pengalaman itu tentu menjadi catatan dan pelajaran berharga dalam menghadapi SKB. Karena itu, Bambang mengatakan bahwa pihakya sudah menginformasikan ke masing-masing wilayah yang akan melaksanakan SKB Kemenkumham yang juga menggunakan Computer Assissted Test (CAT).
Ditambahkan, untuk kelompok pelamar sarjana, yang lulus sembilan ribu lebih. Angka itu sudah cukup memenuhi jumlah formasi. Namun, untuk formasi penjaga tahanan, jumlah kelulusan masih cukup rendah. Tingkat kelulusan yang sarjana sudah cukup karena sudah memenuhi formasi.
Namun untuk formasi penjaga tahanan, tidak semua daerah mencapai 3 kali jumlah formasi. Dari wilayah Jawa Tengah dan DIY memenuhi kualifikasi atau lolos passing grade mencapai lebih dari cukup 3 kali formasi. Namun wilayah lainnya, diakui memang kurang dari 3 kali formasi. “Rata-rata memang kelulusannya tidak maksimal, dan tidak mencapai 3 kali formasi,” imbuh Bambang.
Bambang berharap, dari seleksi CPNS tahun anggaran 2017 ini, pihaknya akan mendapat SDM terbaik dan benar-benar berkualitas. (don/HUMAS MENPANRB)