Pin It

20180522 pks dengan bri3

Menteri PANRB didampingi Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji menerima Corporate Card dari Dirut Bank BRI Suprajarto dan anggota direksi lainnya

 

JAKARTA – Kementerian PANRB bekerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) meluncurkan Corporate Card atau BRI Card. BRI Card tersebut berfungsi sebagai pengganti uang persediaan bagi para Pejabat atau Pegawai di lingkungan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak yang dilakukan oleh Sekretaris Kementerian PANRB, Dwi Wahyu Atmaji, dengan Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI, Sis Apik Wijayanto, di Kantor Kementerian PANRB, Selasa (22/05). 

Penandatanganan kerjasama disaksikan oleh Menteri PANRB, Asman Abnur dan Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto. Hadir dalam acara tersebut para Deputi Kementerian PANRB, para Pejabat dari  KASN, LAN, ANRI, BKN, BPKP, Ombudsman, Kemenkeu, Bappenas, serta jajaran pimpinan Bank BRI. Dengan ditandatanganinya kerjasama tersebut, Menteri Asman berharap kedua belah pihak bisa lebih bersinergi, serta  mendapatkan banyak manfaat dan berkah. “Zaman telah berubah, paradigma dalam menyelesaikan berbagai persoalan masa kini harus mengedepankan kolaborasi,” ujarnya.

Corporate Card merupakan salah satu jenis kartu kredit yang diterbitkan oleh BRI bekerja sama dengan Kementerian PANRB yang berfungsi mendukung pekerjaan yang dilaksanakan baik oleh para pejabat maupun pegawai. Dengan adanya Corporate Card akan memberikan kemudahan satuan kerja di lingkungan Kementerian PANRB dalam hal belanja barang operasional, belanja barang nonoperasional, belanja barang persediaan, belanja sewa, belanja pemeliharaan, dan/atau belanja barang perjalanan dinas seperti pembelian tiket pesawat. 

Seperti dimaklumi, untuk membeli tiket seorang pegawai harus nombok dulu, dan baru cair beberapa minggu kemudian. Dengan hadirnya Corporate Card ini, diharapkan persoalan itu bisa teratasi.  Kartu tersebut akan dipegang oleh perwakilan di setiap unit kerja Kementerian PANRB yang telah ditentukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), yakni Sesmen PANRB Dwi Wahyu Atmaji. Saat ini ada 12 orang yang direkomendasikan sebagai pemegang Corporate Card. Pada kesempatan tersebut, Menteri Asman mengatakan bahwa sasaran reformasi birokrasi adalah mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih dan akuntabel, yang efektif dan efisien, serta yang memiliki pelayanan publik yang berkualitas. 

Untuk mewujudkan ketiga sasaran tersebut, salah satu kuncinya terletak pada SDM aparatur.  Pepatah mengatakan “The Man Behind The Gun”. Sebaik apapun senjata yang digunakan, pada akhirnya akan terpulang pada orang yang menggunakan senjata tersebut.  Kementerian PANRB bersama sejumlah instansi pemerintah, serta  segenap komponen  bangsa lainnya, telah, sedang dan akan terus memacu peningkatan kualifikasi, kompetensi dan kinerja SDM agar Aparatur Sipil Negara kelak benar-benar profesional, berintegritas, berdisiplin, berjiwa entrepreneurship, serta memiliki semangat hospitality.  

Untuk mewujudkan semua itu, kami memandang tidak cukup hanya mengandalkan program rutin dan terobosan yang sifatnya konvensional semata. Saatnya kita memanfaatkan momentum bulan Ramadhan melalui ibadah puasanya sebagai program spiritual untuk mengevaluasi dan memperbaiki sikap mental dan jati diri ASN. Dalam acara yang dilanjutkan dengan buka bersama itu, Menteri Asman juga menyampaikan beberapa hikmah puasa yang sangat relevan bagi ASN. Menurutnya, puasa mengasah ketaqwaan kita. Bagi ASN, ketaqwaan sangat penting dan menjadi perisai untuk mencegah berbagai patologi birokrasi, perilaku koruptif dan perbuatan tidak terpuji lainnya. 

Hikmah kedua, puasa membuat tubuh menjadi lebih sehat. Dari berbagai penelitian menunjukkan, dengan melaksanakan puasa, tubuh menjadi sehat dan lebih seimbang. “ASN zaman now harus sehat. Hanya dengan kesehatan yang prima, maka berbagai tantangan masa depan yang begitu dinamis, bisa dihadapi dengan baik,” ujar Asman. Puasa melatih diri kita untuk lebih tabah dan kesabaran. Permasalahan birokrasi pemerintahan kini dan ke depan semakin berat dan kompleks, butuh ketabahan dan kesabaran dari ASN untuk mengurai satu demi satu persoalan, hingga bisa menyelesaikannya dengan tuntas.

Puasa juga menempa diri kita untuk berdisiplin dan menghargai waktu. Di era teknologi dan informasi yang serba cepat dan sangat kompetitif ini, dibutuhkan sosok ASN yang memiliki disiplin tinggi, bergerak cepat dan menghargai pentingnya waktu. Saatnya kita lari kencang dengan topangan disiplin yang tinggi untuk mengejar ketertinggalan dalam berpemerintahan.  Puasa mendorong kita untuk melayani dan peduli pada sesama. “ASN zaman now harus peduli dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, kepemimpinan yang berbasis kepedulian (leadership based awarness) menjadi sangat penting bagi ASN,” tambahnya.

Dalam acara tersebut dilakukan penyerahan santunan dan bingkisan untuk 150 anak yatim, PNS golongan 1 dan 2, Pegawai Pemerintah Non PNS, serta bantuan pendidikan untuk putra-putri PNS.  (ags/HUMAS MENPANRB)