Suasana saat wawancara dalam Bootcamp Seleksi Nasional Anugerah ASN 2023 di Jakarta, Selasa (30/07).
JAKARTA – Ajang Anugerah Aparatur Sipil Negara (ASN) 2023 memasuki tahap wawancara dan Leaderless Group Discussion (LGD) yang dilakukan di Jakarta, Selasa (30/07). Tim penilai atau Dewan Juri Nasional tidak hanya berasal dari kalangan birokrat, tetapi juga dari profesional dan bahkan entertainer.
Sebanyak 148 kandidat Anugerah ASN dari seluruh kategori mengikuti tahap tersebut di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN), Jakarta, Selasa (30/07). Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggandeng Choky Sitohang sebagai salah satu tim penilai. Aktor dan pembawa acara itu tentu memiliki sudut pandang serta penilaian dari sisi yang berbeda.
Ia menilai, seleksi Anugerah ASN ini cukup ketat sehingga menghasilkan individu yang memiliki dedikasi tinggi pada tingkat nasional. "Dan saya menyukai ide dan gagasan mereka. Bukan hanya secara konsep bisa dipertanggungjawabkan, tapi setiap cara mereka menarasikan ide itu meyakinkan kami," ungkap Choky.
Ia mengaku terkesan dengan terobosan para kandidat. Tidak hanya berkutat pada inovasi yang bersifat aplikasi, tetapi juga menyentuh ke persoalan sehari-hari masyarakat sekitarnya. Misalnya, ada peserta yang memiliki inovasi membuat produk daur ulang dari limbah dan memberdayakan masyarakat sekitarnya.
Choky mengapresiasi ajang Anugerah ASN yang baginya bukan sebuah kompetisi. Namun sebuah wadah bagi ASN di seluruh negeri untuk mengenalkan hasil kerjanya bagi masyarakat. "Saya ucapkan selamat dan sukses untuk apapun yang dikerjakan tanganmu yang telah membawa kebaikan bagi masyarakat sekitar," ujar Choky.
Suasana saat Leaderless Group Discussion
Profesional lainnya yang dipilih sebagai salah satu Dewan Juri Nasional adalah dr. Lula Kamal. Seorang dokter, aktris, dan pembawa acara ini mengaku sangat senang dengan adanya Anugerah ASN.
Berbagai terobosan yang dibawakan peserta membuatnya terkesan, terutama di bidang kesehatan sesuai dengan latar belakangnya. Mulai dari inovator yang membuat sebuah sistem, menciptakan alat, hingga terobosan yang menyentuh langsung kepada masyarakat.
"Seperti ada udara baru, atmosfernya jadi lebih menyenangkan," ungkap dokter yang mengambil pendidikan S-II rehabilitasi narkoba dan adiksi ini.
Anugerah ASN ini dianggap membuka matanya terhadap banyak fakta tentang kinerja ASN yang berdampak. Seperti Choky, dr. Lula Kamal tidak menganggap Anugerah ASN sebagai sebuah perlombaan.
Peringkat tidak begitu penting baginya. Poin utama adalah mengembangkan apa yang sudah dikerjakan hingga saat ini. "Jangan berhenti di sini. Kembangkan lebih jauh," tegasnya.
Sementara dari sisi birokrat, Setiawan Wangsaatmaja yang merupakan mantan Sekda Provinsi Jawa Barat, menilai peserta yang mengikuti ajang ini semakin berkualitas. Dalam tahap wawancara ini, Setiawan menilai para Pejabat Pimpinan Tinggi.
Setiawan menganggap, posisi pimpinan sangat berdampak terhadap keberhasilan organisasi. Komitmen pimpinan adalah yang paling utama untuk dapat mecapai visi misi yang diinginkan serta tetap harus memikirkan keberlanjutan program dan kegiatannya melalui regenerasi kepemimpinan.
"Sehingga aktivitas baik yang berupa kegiatan maupun terobosan-terobosan dapat berjalan dengan semestinya dan berkelanjutan di masyarakat," jelas Setiawan yang juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB. (don/HUMAS MENPANRB)