Saya mulai bekerja mengabdikan diri menjadi tenaga honorer di Instansi Pemerintah (Pengadilan Agama Ponorogo) sejak tahun 2006, sebagai supir. Ketika itu saya hanya lulus MAN (Madrasah Aliyah Negeri).
Menjadi seorang PNS mungkin harapan semua pegawai honorer, termasuk saya. Namun sistem pada saat itu belum transparan seperti pada tahun ini, sehingga harapan tersebut ibarat mimpi belaka.
Namun saya yakin bahwa jika Allah telah berkehendak, tiada yang tidak mungkin. Disela-sela kesibukan menjalankan tugas menjadi supir, tahun 2011 saya berhasil menyelesaikan pendidikan S-1, dan menjadi Sarjana Hukum.
Awal keajaiban itu datang pada akhir tahun 2012. Sistem penerimaan CPNS mulai berubah. Pemerintah melalui KEMENPANRB dan BKN memberi harapan baru bagi kami para honorer yang ingin bersaing secara sehat dalam seleksi penerimaan CPNS.
Pada seleksi penerimaan CPNS tahun 2012 saya mengikuti seleksi di Mahkamah Agung, dengan formasi Calon Panitera Pengganti. Ketika itu saya merasakan sendiri bahwa sistem telah berubah. Saat itu tentunya saya ingin sekali lulus, namun Allah berkehendak lain. Pada seleksi tahun 2012 tersebut saya gagal, nilai Tes Kompetensi Dasar (TKD) saya tidak memenuhi passing grade, Test Intelegensi Umum (TIU) kurang 2 (dua) poin.
Seleksi CPNS tahun 2012 banyak memberi pelajaran kepada saya. Praktis sejak saat itu saya mulai mengatur strategi, mengumpulkan buku-buku pelajaran SD sampai SMU, khususnya buku matematika (karena nilai saya jatuh di TIU). Berburu modul dan soal-soal dari berbagai sumber pun juga saya lakukan. Tak lupa do’a selalu terpanjatkan kepada Yang Maha Kuasa, agar pada tahun 2013 saya siap mengikuti seleksi CPNS, bahkan lebih siap daripada peserta yang lain..
Akhir tahun 2013 pemerintah mengumumkan seleksi penerimaan CPNS, dan saya telah siap turun di “Medan Laga”. Secara lahir dan batin saya telah menyiapkan semuanya selama setahun terakhir. Saya mendaftar di Mahkamah Agung pada formasi Calon Juru Sita Peradilan Agama.
Saya mengikuti tes seleksi CPNS 2013 pada tanggal 3 November 2013. Setelah selesai mengerjakan soal-soal tes tersebut, bisikan dalam hati saya membisikan “lulus”. Betul kata hati saya, pada tanggal 24 Desember 2013 KemenPANRB mengumumkan nilai TKD, alhamdulillah saya mendapat skor 362 dan lulus passing grade. Setelah dicek satu per satu semua peserta pada formasi Calon Juru Sita Peradilan Agama, nilai saya tertinggi.
Tanggal 30 Desember 2013 menjadi hari bersejarah untuk saya, Mahkamah Agung mengumumkan kelulusan kelulusan peserta CPNS 2013. Nama saya tertulis pada pengumuman tersebut, bahkan paling atas pada formasi yang saya daftar.
Sekarang saya telah melengkapi berkas-berkas untuk pengusulan NIP, dan saat ini sedang menunggu Surat Keputusan (SK) pengangkatan CPNS. Semoga segera keluar dan semoga nanti ditempatkan di tempat yang bisa membawa berkah.
Saya telah membuktikan bahwa dengan usaha dan doa yang tidak kenal lelah, akhirnya Allah mentakdirkan saya lulus CPNS.
Ponorogo, 28 Januari 2013
Fauzin Rifa'i