Pin It

20200625 Pambudi Blue Bird 1

Direktur SDM Blue Bird Group Pambudi Sunarsihanto saat menjadi pembicara dalam acara Kementerian PANRB Mendengar beberapa waktu lalu.

 

JAKARTA – Transformasi digital tidak hanya sekadar teknologi dan sistem yang canggih, tetapi juga transformasi sumber daya manusia (SDM). Teknologi dan sistem yang canggih akan menjadi senjata yang ampuh di tangan orang yang mampu mengerjakannya.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Blue Bird Group Pambudi Sunarsihanto saat menjadi pembicara dalam acara Kementerian PANRB Mendengar dengan tema Birokrasi di Era Disrupsi dan Tatanan Normal Baru: Mewujudkan Sistem Kerja dan Manajemen SDM yang Efektif, Efisien, Transparan, dan Akuntabel Berbasis IT, beberapa waktu lalu. Menurutnya, transformasi digital harus dilakukan pada process, tools, dan people.

Namun kemudian, yang menjadi masalah adalah terkadang kita terlalu banyak menghabiskan uang untuk berfokus pada teknologi yang canggih, tetapi kita lupa untuk men-training SDM, mengubah mindset, dan memberikan reward kepada mereka. Transformasi digital perlu didukung dengan pengelolaan sekaligus peningkatan kualitas SDM.

Pria kelahiran Magetan ini menegaskan, transformasi digital akan berjalan dengan sukses apabila ada kolaborasi dan keseimbangan antara proses, teknologi, dan SDM sebagai pendukung teknologi transformasi digital tersebut. “Pelajaran yang saya dapatkan dengan mentransformasikan digital di semua perusahaan adalah digital transformation is not about a technology, it’s about transforming people. Supaya mereka bisa menggunakan teknologi yang kita sediakan,” ujarnya.

Ia menyampaikan ada tiga hal penting yang bisa dilakukan dalam transformasi SDM, termasuk untuk para aparatur sipil negara (ASN), dalam menyukseskan transformasi digital. Tiga hal tersebut antara lain meningkatkan profesionalisme, mengembangkan kompetensi, dan membangun kapabilitas digital.

 

20200625 Pambudi Blue Bird 2

 

Pambudi mengatakan dunia bisnis maupun pemerintahan berada di dunia yang penuh dengan ketidakpastian. Banyak tantangan yang mengancam, baik itu disrupsi, pandemi, kompetisi, regulasi atau bahkan Covid-19 yang sedang dihadapi oleh Indonesia. Transformasi digital adalah tentang menyederhanakan proses, mengotomasisasi, dan memperbaiki. Oleh karena itu, berkaitan dengan pemerintahan dan aparatur sipil negara (ASN), menurutnya penyederhanaan birokrasi adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan.

Transformasi digital bukan karena kita ingin menggantikan manusia menjadi teknologi, tetapi karena kita ingin melakukan perbaikan yang konsisten. “Misalnya dari Sabang sampai Merauke orang bisa mendapatkan pelayanan dari ASN yang sama persis dan merata,” ujarnya.

Pambudi menuturkan bahwa saat ini dunia, temasuk Indonesia, memang sedang mengalami krisis akibat pandemi Covid-19. Namun dirinya yakin bahwa krisis ini akan berlalu. Dan saat krisis selesai, maka di situlah kompetisi dimulai. Pada saat itulah SDM yang kompeten akan mampu untuk berkompetisi. "Untuk itu, ASN maupun pegawai swasta harus bisa tetap relevan, kompeten dan terampil sehingga tetap dibutuhkan di masa mendatang di tengah gempuran artificial intelligence (AI)," pungkasnya. (del/HUMAS MENPANRB)