UIN Sunan Kalijaga Yogyakartamelakukan kunjungan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Selasa (31/5).
JAKARTA – Sebanyak 30 mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan kunjungan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Selasa (31/5). Para mahasiswa mendapatkan informasi terkait kebijakan tentang manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dikeluarkan Kementerian PANRB.
Kepala Bidang Standarisasi Jabatan SDM Aparatur Aba Subagja mengatakan, Manajemen ASN ini diperlukan untuk pengelolaan ASN agar menghasilkan pegawai ASN yang profesional. Dalam menciptakan ASN yang profesional, Kementerian PANRB melakukan gebrakan dalam rekrutmen CPNS agar mencetak ASN yang lebih berkualitas. Sejak tahun 2014, seleksi CPNS menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). “Seleksi dengan berbasis komputer ini mengedepankan transparansi. Sehingga tidak ada lagi titip menitip,” ujarnya.
Untuk mewujudkan ASN sebagai bagian dari reformasi birokrasi, perlu ditetapkan ASN sebagai profesi. ASN tidak hanya terdiri dari PNS, namun juga bisa dimasuki non-PNS yakni Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Tentu persaingan akan lebih ketat, karena non-PNS ikut bergabung dalam pemerintahan. PNS dan PPPK dapat berkompetisi untuk menduduki jabatan pimpinan tinggi dalam pemerintah,” imbuhnya.
Aba juga mengatakan bahwa PNS tidak bisa asal bekerja, karena penilaian berdasarkan kinerja. Saat ini, ASN diarahkan untuk bertransformasi dari rule based menjadi performance based, dan nanti bertransformasi menjadi dynamic governance pada tahun 2025. “Para ASN saling berlomba untuk menunjukkan performanya,” jelasnya.
Aba memberikan semangat pada para mahasiswa yang nantinya bercita-cita ingin menjadi ASN agar terus belajar karena menjadi ASN tidak mudah karena persaingan sangat ketat. “Sebagai ASN harus memberikan pelayanan publik yang baik, untuk itu Indonesia membutuhkan ASN yang berkualitas,” ujarnya. (rr/HUMAS MENPANRB)