JAKARTA - Lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) diharapkan dapat menjadi ujung tombak dari pelayan masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Staf Ahli Bidang Komunikasi Strategis dan Hubungan Kelembagaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Hendro Witjaksono membuka acara Workshop manajemen Aparatur Sipil Negara bagi praja prodi S1 MSDM IPDN Kampus Jakarta di Kantor Kementerian PANRB, Kamis (27/10).
Ia menyampaikan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), para praja IPDN harus memiliki jiwa bekerja dan melayani. Selain dari itu setelah terjun ke lapangan, para lulusan IPDN harus memiliki sikap profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat.
"Sikap profesionalisme harus selalu ada dalam diri kalian (praja IPDN) agar dalam menjalankan tugas dapat melakukan dengan sebaik baiknya," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Dekan Fakultas Manajemen Pemerintahan IPDN Bambang Supriadi menyampikan rasa terimakasihnya, karena dengan kegiatan workshop tersebut pengetahuan serta wawasan dari 37 praja yang ikut berpartisipasi dapat bertambah, terutama dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM).
Melalui kegiatan workshop tersebut diharapkan para praja IPDN nantinya dapat menjadi pelayan masyarakat dengan baik. Karena memang diakuinya pemerintahan saat ini membutuhkan ASN yang berkompetensi serta memiliki rasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Sementara itu Asdep Pengembangan Kompetensi dan Kinerja SDM Aparatur Otok Kuswandaru meminta agar ASN lulusan sekolah ikatan dinas dalam hal ini IPDN dapat berkontribusi bagi negara. Selain dari itu ASN pun harus bekerja profesionalisme serta menghindari praktek pungli yang kini tengah ramai diperbincangkan khalayak luas.
"Keberhasilan ASN yang berasal dari IPDN terlihat ketika lulusannya dapat dengan baik serta berhasil memberikan pelayanan yang terbaik bagi rakyat," ujarnya.
Lebih lanjut ia menekankan agar lulusan IPDN jangan hanya menjadi ajudan semata, namun harus menjadi pemimpin perubahan bangsa. Hal tersebut mengingat masih adanya ASN IPDN yang kerap dijadikan ajudan oleh kepala daerah.
"Kalian pintar jangan hanya jadi ajudan, harus menjadi pejabat baik dipusat maupun didaerah, sayang ilmu yang kalian dapatkan selama belajar di IPDN," pungkasnya. (byu/HUMAS MENPANRB)