
DEPOK – Dihadiri Rektor, Dekan, Akademika dan Mahasiswa, Menteri PANRB Azwar Abubakar memberikan paparan seputar reformasi birokrasi nasional sebagai Grand Design yang merupakan prioritas utama dari sebelas prioritas nasional. Turut hadir Wamen PANRB Eko Prasodjo, yang juga merupakan salah satu Guru Besar di Universitas Indonesia Depok.
Sasaran reformasi birokrasi tiga, yakni bersih dari KKN dan politisasi, akuntabel dan kompeten, serta peningkatan pelayanan publik. Salah satu hambatan untuk mewujudkan ketiga hal itu adalah tumpang tindih peraturan, baik di pusat maupun daerah yang berakibat terjadinya penyelewengan. “Makin banyak aturan makin susah diatur,” ujar Azwar yang disambut tawa para hadirin.
Menteri juga menyinggung tentang perampingan organisasi kementerian/lembaga, yang meninggung bahwa UI termasuk organisasi gemuk, yang lagi-lagi membuat para hadirin tertawa dan bertepuk tangan. Azwar mencontohkan perampingan organisasi yang sudah berjalan, salah satunya di Kementerian PANRB.
Inti dari reformasi birokrasi adalah, kemauan untuk bekerja keras menciptakan sebuah perubahan tata kelola pemerintahan yang baik yang berujung pada penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik. Reformasi Birokrasi merupakan dasar dari percepatan pembangunan nasional, yang memerlukan dukungan dari semua pihak termasuk para akademika, baik melalui riset atau penelitian agar reformasi birokrasi tidak lamban.(ian/HUMAS MENPANRB)
Berita Terbaru
21.Nov.2025
Tata Kelola yang Kuat, Pastikan Kinerja Pembangunan Optimal Tercapai: Pesan Optimistis Akademisi UGM
20.Nov.2025
Rapat Koordinasi Paguyuban Kementerian PANRB
18.Nov.2025
Menuju Indonesia Emas 2045, Menteri PANRB: Birokrasi Indonesia Harus Terus Adaptasi Terhadap Tren
18.Nov.2025







