YOGYAKARTA – Mencerdaskan dan menyenangkan adalah gambaran yang didapat dari Taman Pintar. Terletak di kawasan premium Kota Yogyakarta, Taman Pintar dibentuk tahun 2006, dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 16 Desember 2008. Taman ini dibangun sebagai komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi siswa, khususnya di kota Yogyakarta dan Indonesia secara umum.
Kepala Kantor Pengelolaan Taman Pintar Yogyakarta Yunianto Dwisutono mengatakan, wahana ilmu pengetahuan ini merupakan salah satu dari bentuk pelayanan publik bidang pendidikan non formal. “Sebagai wahana ekspresi, apresiasi, dan kreasi sains yang terbaik se-Asia Tenggara, pengelola Taman Pintar harus pintar-pintar dalam menciptakan suasana yang menyenangkan,” ujarnya.
Namun bukan berarti harus puas, tetapi harus berpikir keras menghadapi maraknya persaingan industri hiburan di bidang science center yang saling berkompetisi secara global. Untuk menumbuhkembangkan minat anak dan generasi muda terhadap sains, saat ini Taman Pintar menyediakan sarana pembelajaran bagi siswa, serta membantu guru dalam mengembangkan pengajaran di bidang sains.
Mantan camat tersebut mengakui animo pengunjung meningkat, mulai tahun 2011 yang mencapai angka 887.152, kemudian tahun 2012 di usianya yang menginjak tahun ke-4, Taman Pintar mampu mempertahankan perolehan pengunjung dengan jumlah 808.658 per akhir bulan November 2012.
Taman Pintar menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang peduli dengan dunia pendidikan Indonesia, dan berkolaborasi mengembangkan peraga pembelajaran bagi anak-anak usia sekolah. Pengembangan content pun dilaksanakan secara terus menerus, setiap tahunnya sekitar 3-5 zona baru atau pembaharuan dari zona lama yang telah ada. “Jadi saya pun kut belajar lagi di taman ini,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, belajar yang menyenangkan tidak selalu di dalam ruangan, tetapi belajar dalam suasana tanpa tekanan, produktif, dan variatif dengan berbagai media pembelajaran.
“Semoga taman pintar membawa manfaat yang besar bagi upaya pembelajaran anka-anak Indonesia. Sekecil apapun langkah yang akan dikembangkan, diharapkan bisa memberi impact yang besar bagi pembelajaran anak-anak bangsa secara menyenangkan dalam rangka membangun peradaban manusia di masa depan,” ujarnya. (bby/her/HUMAS MENPANRB)