Pin It

20170929 UIN tgpinang7

Menteri PANRB Asman Abnur (baju putih) didampingi Wakapolda Kepri Brigjen Pol Didi Haryono, berbincang-bincang dengan pimpinan STAIN Sultan Abdurrahman Kepri di dermaga Tanjung Pinang, sebelum memberikan kuliah umum di  kampus tersebut, Jumat (29/09).

 

TANJUNG PINANG - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (panrb) Asman Abnur menjamin, dalam seleksi CPNS tahun 2017 ini tidak bisa melalui titipan atau faktor kedekatan dengan seorang pejabat. ”Bahkan anak saya ataupun anak Gubernur sekalipun tidak bisa langsung jadi PNS. Semua harus ikut dan lulus test,” katanya saat memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAIN) Tan Abdurrahman Tanjung Pinang Kepulauan Riau, Jumat (29/09).

Dikatakan, saat ini pemerintah tengah menyelenggarakan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) gelombang II untuk 60 kementerian/lembaga dan Provinsi Kalimantan Utara.  Sebelumnya, pada gelombang pertama, juga digelar seleksi untuk Mahkamah Agung dan Kementerian Hukum dan HAM. Dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dilakukan dengan sistem  Computer Assited Test (CAT), lanjut Asman, tidak memungkinkan seseorang termasuk pejabat sekalipun untuk melakukan intervensi.

Dikatakannya saat ini proses seleksi CPNS sudah menggunakan teknologi komputer, bukan lagi dengan kertas. Hal tersebut menutup kemungkinan adanya praktek curang di dalam mengangkat seorang menjadi PNS. Selain itu soal yang diujikan pun dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbeda satu dengan yang lain, sehingga tidak kemungkinan peserta untuk saling mencontek.

Menteri menegaskan, dalam seleksi CPNS ini, mulai dari pendaftaran sampai penetapan kelulusan bersifat obyektif, transparan, tidak diskriminatif, serta tidak dipungut biaya. Karena itu, apabila ada anak pejabat atau orang dekat di pemerintahan yang ingin menjadi PNS harus mengikuti dan lulus tes. “Dengan sistem CAT seseorang dapat dilihat kemampuannya. Kalau memenuhi ambang batas, peserta dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya, yaitu Seleksi Kompetensi Bidang atau SKB,” imbuhnya.

Dalam SKB, setidaknya ada tiga kelompok yakni substansi, psikotes dan wawancara. Dua kelompok pertama memiliki bobot masing-masing 40 persen, sedangkan wawancara hanya 20 persen. Ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kecurangan dalam proses wawancara, seperti dikhawatirkan banyak orang. “Wawancara bobotnya sangat kecil,” tegas Asman.

Lebih lanjut Menteri mengatakan, pihaknya akan terus mengawal pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2017 ini. Karenanya, Asman selalu berusaha hadir ke lokasi tes di berbagai daerah untuk memastikan pelaksanaan seleksi berjalan dengan benar dan lancar tanpa ada gangguan.

Mantan Wakil Walikota Batam ini juga mengingatkan agar mahasiswa/i STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau yang nantinya ingin menjadi PNS untuk lebih giat belajar, karena sesuatu yang besar tidak datang dengan mudah tapi dengan kerja keras. “Hanya dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri dan pertolongan Tuhan, maka seseorang akan berhasil,” tandasnya.

Turut Hadir dalam kuliah umum tersebut Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Rini Widyantini, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Indra Gobel, Staf Khusus Menteri Bidang Hukum Kementerian PANRB Noviantika Nasution, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Wakapolda Kepulauan Riau Brigjen Pol Didi Haryono, Wakil Bupati Bintan Dalmas Risaf, dan segenap Civitas Akademika STAIN Sultan Abdurrahman Kepri. (byu/HUMASMENPANRB)