Pin It

20220704 Melihat Semangat Inovasi Berkelanjutan di Tahap Presentasi KIPP Hari Ke 6 5Suasana Presentasi dan Wawancara KIPP Hari ke-6, Jumat (01/07) saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memaparkan inovasi Telemedicine #SayDOC.

 

JAKARTA – Tahap presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022 telah memasuki hari keenam. Delapan inovator mempresentasikan hasil terobosannya di hadapan Tim Panel Independen, secara virtual pada Jumat (01/07).

Plh. Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengawali presentasi dan wawancara hari keenam dengan membawakan inovasi JAKI (Jakarta Kini): Integrasi Transformasi Digital Pelayanan Publik menuju Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di DKI Jakarta. Aplikasi yang dikembangkan Jakarta Smart City dan dirilis pada 2019 ini menyajikan berbagai informasi mengenai layanan bagi seluruh warga yang ada di DKI Jakarta.

“Aplikasi JAKI merupakan super apps yang mengintegrasikan pelayanan publik dan informasi dari berbagai dinas maupun stakeholders lainnya di DKI Jakarta,” ujar Sigit. Inovasi ini lahir untuk menjawab persoalan banyaknya aplikasi yang harus diunduh masyarakat Jakarta untuk mendapatkan layanan publik.

Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City Yudhistira Nugraha mengungkapkan fakta ada lebih dari 150 aplikasi yang tersebar di 56 OPD di DKI Jakarta, dengan data service platform dan infrastruktur masing-masing. Hal ini menyebabkan data tersebar, tidak terstandar, dan sistem tertutup sehingga layanan menjadi tidak terintegrasi, inefisiensi, dan berbiaya mahal dari segi infrastruktur, dan secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas layanan publik.

20220704 Melihat Semangat Inovasi Berkelanjutan di Tahap Presentasi KIPP Hari Ke 6 3

"Masyarakat bisa menggunakan JAKI untuk mendapatkan layanan perizinan, pelaporan, transportasi, perpajakan, dan layanan lainnya dalam satu aplikasi," jelas Yudhistira.

Presentasi selanjutnya beralih Wali Kota Cilegon Helldy Agustian yang memamerkan dua inovasi dari Kota Cilegon. Inovasi pertama yaitu Gempita Beras Merah (Gerakan Masyarakat Peduli Gizi Balita bersama CSR/Corporate Social Responsibility Membangun Generasi Sehat). Inovasi yang dipelopori oleh Dinas Kesehatan Kota Cilegon ini menjadi solusi penanganan gizi buruk secara komprehensif kekurangan gizi di masyarakat dengan melibatkan berbagai profesi dan lintas sektor yang didanai oleh APBD dan corporate social responsibility (CSR).

Keunikan inovasi ini adalah adanya CFD (Citangkil Food Delivery). CFD adalah kegiatan pemberian makanan dengan menu lengkap (nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah) yang diberikan dua kali sehari (siang dan sore) selama 48 hari dalam kurun waktu selama tiga bulan dengan menggunakan boks pengantar makanan sepeda motor. Makanan diberikan secara langsung ke rumah balita. Selain itu, juga terdapat evaluasi daya terima asupan gizi, kelas parenting, kelas memasak, dan pemberdayaan wanita.

Inovasi kedua dari Kota Cilegon adalah SMART GenRe (Sistem Manajemen Aksi Remaja Terampil Generasi Berencana) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak. dan Keluarga Berencana Kota Cilegon. SMART GenRe mengolaborasikan kegiatan kreatif, pelatihan, dan fasilitas untuk remaja Cilegon. Tujuan utama dari inovasi ini adalah menekan pernikahan dini di Kota Cilegon.

Melalui Sistem ini dibentuk Forum Generasi Berencana Kota Cilegon, sebagai tempat berkumpul, berinovasi, berkreasi, dan meningkatkan kemampuan remaja. “SMART GenRe terbukti berdampak pada peningkatan Usia Perkawinan pertama di atas 21 tahun dari 42,79 persen pada tahun 2020 meningkat menjadi 49,64 persen pada tahun 2021,” tutur Helldy.

20220704 Melihat Semangat Inovasi Berkelanjutan di Tahap Presentasi KIPP Hari Ke 6 2

Beranjak ke inovasi berikutnya, Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo unjuk gigi dengan inovasinya yang bernama Telemedicine #SayDOC (Satu Layar Ngobrol Dengan Dokter). Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, Telemedicine #SayDOC memudahkan akses dan meningkatkan cakupan pelayanan rawat jalan bagi masyarakat melalui daring untuk meminimalisir penularan Covid-19.

Telemedicine #SayDOC memberikan kemudahan akses pelayanan rawat jalan secara daring, kemudahan pembayaran, dan hantaran obat gratis se-Indonesia. “Cakupan pelayanan pasien kronis pun meningkat, seperti jantung, paru, bedah saraf, penyakit dalam, kesehatan jiwa, dari tujuh persen menjadi 24 persen ,” ungkap Ganjar.

Sesi pertama di hari keenam ditutup oleh Pemkab Banjarnegara yang memamerkan inovasi Jaga Rasa (Jaga Kelompok Rawan Agar Sehat dan Aman) Terlindung dari Penularan COVID-19. Jaga Rasa adalah strategi melindungi kelompok rawan (bayi, balita, ibu hamil, lansia, dan orang dengan penyakit penyerta/komorbid) agar sehat, aman terlindung dari penularan Covid-19. Inovasi Jaga Rasa diimplementasikan dengan membentuk kelompok kerja yang terdiri dari Edukasi Masyarakat secara masif; Kepatuhan Protokol Kesehatan; Pemantauan Isolasi Mandiri; Konseling Isolasi Mandiri; Vaksinasi Keluarga Kelompok Rawan; Skrining di Puskesmas; Tim Kreatif; WhatsApp Grup Jaga Rasa; serta Spreadsheet Pengumpulan Data.

Inovasi ini terbukti mampu menurunkan angka kasus Covid-19 pada ibu hamil sebanyak 245 di tahun 2021 menurun menjadi 176 hingga Mei 2022; bayi dari 83 menjadi 53; balita dari 106 menjadi 35; serta lanjut usia dan orang dengan penyakit penyerta dari 1.376 menjadi 290. Inovasi yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kab. Banjarnegara ini juga mampu menurunkan angka kematian akibat Covid-19 pada ibu hamil sebanyak 26 pada tahun 2021 menjadi 0 hingga Mei 2022; bayi dari 1 menjadi 0; lanjut usia dari 214 menjadi 37, serta orang dengan penyakit penyerta dari 343 menjadi 54,” jelas Pj. Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto.

Sesi dua dibuka dengan dua inovasi dari Kab. Banyuwangi yang dipaparkan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas. Inovasi pertama dinamakan Homestay Naik Kelas, yang merupakan gagasan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Inovasi ini mendorong ketersediaan homestay dengan sarana, fasilitas, dan harga kamar setara hotel bintang, serta mampu meningkatkan pendapatan pemilik homestay.

Untuk meningkatkan kualitas homestay yang dikelola masyarakat, ditetapkan standardisasi dan klasifikasi homestay untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan sarana prasarana sehingga fasilitas homestay di Banyuwangi tidak kalah dengan hotel. “Pelaku usaha homestay juga mendapatkan edukasi untuk membuat dan menjual paket experience seperti pengalaman mengolah sawah, petik kopi, kesenian, membatik dan lain-lain sesuai profesi dan mata pencaharian pemilik homestay yang wisatawan tinggali,” imbuh Ipuk.

Inovasi selanjutnya yang ditampilkan Kab. Banyuwangi adalah Pasar Pelayanan Publik (PPP). Melalui inovasi ini, pasar tradisional direvitalisasi fungsinya tidak hanya menjadi tempat berbelanja, namun bisa menjadi tempat masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik. Pasar Pelayanan Publik menjadi wadah pemerataan kualitas pelayanan publik dengan mendekatkan pelayanan khususnya bagi warga yang berada jauh dari pusat kota.

20220704 Melihat Semangat Inovasi Berkelanjutan di Tahap Presentasi KIPP Hari Ke 6 1

Saat ini PPP di Banyuwangi sudah didirikan di Genteng dan Rogojampi, dimana pasar ini menjadi unit pelayanan publik pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan pasar tradisional. PPP menyajikan layanan kependudukan dan perizinan terintegrasi dengan pasar tradisional, sehingga  memudahkan warga untuk mengurus dokumen administrasi ditengah aktivitas berbelanja.

Presentasi dan wawancara KIPP 2022 hari keenam ditutup dengan penampilan dari Kabupaten Demak dengan inovasi DES PSC 119 (Demak Emergency System Public Safety Center 119). Bupati Demak Eisti'anah menyampaikan, inovasi dengan Sistem Aplikasi Rujukan ini dikembangkan sebagai upaya untuk mempercepat waktu penanganan terhadap korban/pasien kegawatdaruratan.

Keunikan inovasi ini berupa pemberdayaan masyarakat yang secara aktif melaporkan kejadian kegawadaruratan pra Rumah Sakit melalui Aplikasi DES PSC 119. Laporan akan segera direspons untuk dilakukan rujukan dengan mobil Ambulance Gawat Darurat yang memiliki sekat/partisi sehingga mobilitas tenaga kesehatan dan sopir ambulans tetap aman dan meminimalisir paparan virus.

Pergerakan armada ambulans terpantau pada monitor DES PSC 119 sehingga tim medis lebih dini mempersiapkan tindakan kegawadaruratan. “Dan akhirnya  berpengaruh signifikan terhadap menurunkan angka kecacatan dan kematian akibat cedera fatal baik kecelakaan lalu lintas maupun kejadian darurat lainnya,” pungkas Eisti'anah. (del/HUMAS MENPANRB)