Di saat masyarakat Jakarta berbondong-bondong mudik merayakan lebaran, Pak Ujang tetap bekerja 24 jam sehari memantau kondisi ketinggian air di kanal banjir barat. Hujan dengan intensitas sedang yang masih sering turun di bulan Juli-Agustus kali ini tentu membuatnya selalu waspada, mengingat tugasnya sebagai penanggung jawab Gedung Pompa Setiabudi Jakarta Selatan.
"Saya sudah lebih dari 15 tahun menjalani pekerjaan ini. Memang banyak suka dukanya dalam menjaga pintu air. Terutama melihat masih banyak masyarakat Jakarta yang suka membuang sampah sembarangan ke sungai. Itu yang menyebabkan air sungai seringkali luber ke jalanan, selain tingginya curah hujan, atau jebolnya tanggul seperti yang terjadi pada banjir di awal tahun 2013 ini" ujarnya saat Tim Liputan Mudik mendatangi gedung pompa yang juga sekaligus berfungsi sebagai tempat tinggal keluarganya.
Pak Ujang mengatakan bahwa setiap musim lebaran memang dia diperintahkan untuk bertugas piket menjaga pintu air, terbagi menjadi 2 regu yang masing-masingnya beranggotakan 4 orang. "Tidak ada insentif khusus bagi kami saat bekerja di musim liburan seperti ini. Alhamdulillah saya bersyukur tim dari Kementerian PANRB bersilaturahmi." (SKSW/TimLipMud)