Pin It
rere-photography
JAKARTA – Peningkatan mutu dan pengetahuan insane humas pemerintah dalam bidang digital photography diharapkan mampu meningkatkan citra dan reputasi aparatur pemerintah dan negara, melalui pembentukan opini publik yang positif terutama dalam bidang kehumasan. 
 
Tugas utama humas pemerintah antara lain membangun citra positif pemerintah di mata masyarakat. Dengan digital photography, pemerintah dapat memanfaatkannya untuk memotret kegiatan yang berkenaan dengan peran dan fungsinya. “Fotografer harus bisa mengeksplor situasi saat itu. Bagaimana dia bisa membuat gambar itu bercerita dan dipahami oleh masyarakat,” jelas praktisi photografi Darwis Triadi dalam Focus  Group Discussion (FGD) Digital Fotography : Peluang  dan Tantangan dalam Kehumasan Pemerintah  di auditorium Istana Wapers, Jakarta, Rabu (15/10).
 
Menurut Darwis, memotret harus menggunakan logika bukan hanya teori. DI lapangan, lanjutnya, permasalahan yang sering dijumpai oleh fotografer adalah penggunaan cahaya. Dengan memanfaatkan cahaya yang minim tetapi memperoleh moment yang diharapkan. “Kita harus benar-benar memanfaatkan 3 komponen penting dalam pengaturan cahaya di kamera, yaitu ISO, diafragma, dan speed,” jelasnya. 
 
Terkadang, fotografer merasa gambar yang dihasilkan kurang bagus jika banyak titik-titik (noise) pada foto yang dihasilkan. Namun menurut Darwis, hal yang terpenting dalam sebuah foto adalah peristiwa. Menjadi tidak masalah jika timbul noise dalam foto tetapi foto tersebut bercerita. 
 
Pembicara lain dalam FGD tersebut, adalah Edmon Makarim, dosen dan peneliti FH UI, dan I Made Wiryana dari Universitas Gunadarma. (rr/ HUMAS MENPAN)