JAKARTA –Setiap pegawai Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dituntut memiliki kompetensi yang baik, unik, dan cerdas di manapun ditempatkan. Satu sama lain juga diminta untuk saling mengingatkan agar terhindar dari jerat masalah korupsi.
Demikian dituturkan oleh Wakil Menteri PANRB Eko Prasojo dalam acara Reform Corner Kementerian PANRB, Selasa (23/07). “Untuk menjadi aparatur yang bersih, berkualitas, dan melayani, diperlukan komitmen bersama untuk mencegah korupsi di lingkungan Kementerian PANRB,” ujarnya.
Eko Prasojo mengajak pegawai Kementerian PANRB agar tidak takut dengan resiko. “Menolak korupsi artinya kita bersyukur dengan yang dimiliki, bukan karena takut dengan KPK. Pikiran, perkataan, perasaan, dan perbuatan harus selaras untuk melawan korupsi. “Perubahan dimulai dari diri kita. Time to change!,” tegasnya disambut tepuk tangan peserta.
Motivator Aris Ahmad Jaya, yang dihadirkan dalam acara tersebut memberikan motivasi agar pegawai Kemenetrian PANRB tetap berintegritas di manapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun. Aris Ahmad Jaya yang juga dikenal sebagai master sugesti tersebut mengatakan, untuk menjadi “seseorang” harus punya tujuan yang jelas. “Banyak pegawai melihat tapi belum tentu memperhatikan, mendengar namun belum tentu mendengarkan,” ujarnya bertausiah.
Perlunya perencanaan, penetapan target pencapaian, penggalian potensi yang ada, dan pengevaluasian merupakan tugas dalam melakukan proses dengan cara yang terbaik, bukan hanya memacu pada hasil yang terbaik. “Seperti anak SMA yang menempuh pendidikan selama 3 tahun, namun penentuan ujian finalnya hanya 2 jam,” katanya memberi gambaran bentuk dari proses pembelajaran.
Tanggung jawab juga termasuk unsur penting dalam upaya pencegahan korupsi. Orang yang siap menerima tugas dengan penuh tanggungjawab akan cepat naik kelas ketimbang orang yang berada di zona nyaman. (bby/HUMAS MENPANRB)