Pin It

20150518 - Menteri Andrinof Chaniago di acara Sumbar
PADANG – Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh melalui Program Nasional  direncanakan menjadikan kawasan pariwisata di pantai barat Sumatera Barat ini menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Untuk memajukan kawasan ini, perlu dilakukan secara serius, kerja keras dan mesti dibarengi dengan kegigihan.

“Selama ini informasi tentang kawasan Mandeh ini sangat minim, dan hari ini telah mulai mendunia dalam informasi yang berkembang hari ini,” ujar Menteri PPN Bappenas Andrinof H. Chaniago ketika membuka secara resmi acara Mandeh Joy Sailing 2015 dan Festival Mandeh 2015 di Pesisir Selatan Sumatera Barat, Sabtu (16/5).

Hadir juga dalam kesempatan tersebut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit, Walikota Padang Mahyeldi, serta sejumlah pejabat eselon I dan II di Kementerian Pariwisata dan Bappenas, serta beberapa kepala SKPD di lingkungan Pemprov. Sumbar.  Andrianof menambahkan, pengembangan Kawasan Wisata Bahari Mandeh memiliki konsep pariwisata berbasis masyarakat dan pengembangan ekonomi kepariwisataan. Karena itu, Menteri mengajak semua komponen masyarakat di daerah ini agar mendukung dan bekerjasama dalam memajukan kawasan wisata ini secara baik dan optimal. “Kawasan mandeh mesti Zerro Premanisme , sehingga kawasan ini menjadi kawasan yang aman dan tentram untuk dikunjungi oleh siapa saja,” imbuhnya.

Untuk itu pendekatan dan pendidikan masyarakat di daerah ini juga harus dibangun seiring dengan pengembangan dan pembangunan infrastruktur. Kemajuan kawasan ini, sebagai suatu tekad bersama memajukan dan meningkatkan sejahteraan masyarakat, himbaunya. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menyampaikan, kawasan ini memiliki nilai istimewa "A". Kita berharap akses jalan 42 km menuju lokasi ini tuntas tahun 2017, sehingga kawasan Mandeh mampu menyaingi lokasi-lokasi pariwisata bahari di Indonesia maupun dunia. 

Kedepan untuk memacu pertumbuhannya perlu dibentuk holding, sehingga akan mampu meraih pertumbuhan ekonomi masyarakat. Menurut Arief Yahya, dibutuhkan lebih dari Rp. 1,5 Triliun untuk pengembangan kawasan ini. Namun dampaknya akan  besar bagi kemajuan pembangunan pariwisata secara Nasional. 

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengungkapkan, sebenarnya banyak potensi wisata di Sumatera Barat. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata religi dan wisata kuliner. Sebutlah Danau Maninjau, Singkarak, Danau Kembar, wisata budaya Pagaruyung di Tanah Datar, Wisata Religi di Pariaman, yang juga didapat aneka ragam makanan khas daerah sebagai wisata kuliner yang hebat.  Kita terus berharap perhatian pemerintah pusat terhadap pengembangan potensi ini, sehingga meningkatkan kemajuan pembangunan serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (swd/HMS SUMBAR)