Tangkapan layar peserta Seleksi Terbuka Calon PPT Pratama Kementerian PANRB sedang mengikuti tahapan assessment center secara daring, Senin (02/11)
JAKARTA – Seleksi Terbuka Calon Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Pratama yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah memasuki tahap assessment center. Tahap ini bertujuan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan individu yang akan menduduki enam jabatan pimpinan tinggi (JPT) Pratama yang tengah dibuka di lingkungan Kementerian PANRB.
Berada di masa pandemi, assessment center yang dibuka oleh Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih kali ini dilakukan secara daring menggunakan aplikasi Zoom. Tahapan assessment center ini diikuti oleh 30 peserta calon PPT Pratama yang sebelumnya telah lolos seleksi administrasi dan tahapan penulisan makalah. Rencananya, assessment center akan berlangsung selama dua hari hingga tanggal 3 November 2020 mendatang.
"Hari ini dilakukan tes klasikal yang sifatnya mengukur intelegensi, kapasitas berpikir, dan juga inventori. Ini untuk melihat kepribadian personal dan juga mengukur kemampuan intelektual peserta," ujar Konsultan Senior Iradat Konsultan Anny Andayani saat memantau tahap assessment center secara daring, Senin (02/11).
Pada tahap ini, para peserta diminta untuk mendeskripsikan diri mereka melalui serangkaian instrumen yang diberikan. Sedangkan untuk keesokan harinya, para peserta akan dihadapkan dengan diskusi kelompok, presentasi, dan wawancara. Tahap ini bertujuan untuk menggali potensi dari setiap individu dan juga melihat soft skill peserta, baik dalam bidang manajerial maupun sosio-kultural.
Dalam pelaksanaannya, para peserta diminta menyediakan dua gawai untuk meminimalisir terjadinya praktik kecurangan. Satu komputer/laptop berkamera digunakan untuk berkomunikasi, kemudian satu handphone berkamera minimal 2MP beserta tripod digunakan untuk memastikan bahwa peserta berada sendirian dalam ruangan yang telah disiapkan sebelumnya. "Karena kita harus menjaga kerahasiaan dan memastikan peserta tidak dibantu orang lain," imbuh Anny.
Diakui Anny, kendala jaringan merupakan hal yang tak bisa lepas dalam pelaksanaan assessment center secara daring ini. Meski demikian, Anny dan timnya mengaku tetap dapat menilai perilaku serta kemampuan peserta melalui serangkaian instrumen yang diberikan dalam assessment center ini walau tidak bertemu tatap muka.
Lebih lanjut, Koordinator Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja dan Anggaran pada unit kerja Biro Manajemen Kinerja, Organisasi dan Kerjasama Kementerian PANRB, Akhmad Hasmy, yang menjadi peserta dalam assessment center ini memberi masukan terkait kendala tersebut. Menurutnya, penyelenggara harus menentukan syarat minimal untuk diikuti peserta terkait kecepatan internet dan spek gawai yang digunakan.
Secara keseluruhan, pria yang melamar pada jabatan Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan III ini menilai pelaksanaan seleksi terbuka adalah cara yang paling adil dan transparan untuk menduduki sebuah jabatan. "Proses ini layak diteruskan, karena seleksi terbuka menjadi cara yang paling fair untuk memperoleh pejabat yang pantas," pungkasnya. (nan/HUMAS MENPANRB)