(Analisa/julihan darussalam). Menpan-RB Azwar Abubakar, para bupati dan Muspida plus sedang menyanyikan lagu Indonesia Raya pada peresmian tiga lembaga baru yakni STAIN Gajah Putih Takengon, Kantor Imigrasi dan RRI, Sabtu (23/2).
Takengon, (Analisa). Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Abubakar meresmikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Gajah Putih Takengon, Sabtu (23/2). Dua lembaga lain yang diresmikan Menpan, yakni Kantor Imigrasi Takengon dan peningkatan status LPP RRI Takengon.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan tirai papan nama ketiga lembaga itu di Lapangan Pacuan Kuda H M Hasan Gayo, Belang Bebangka, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah. STAIN Gajah Putih secara resmi telah menjadi binaan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam yang ke-53 dan menerima suntikan dana sebesar Rp 8 miliar untuk sekolah tinggi kebanggaan warga Aceh Tengah itu. Acara yang dikemas bersamaan dengan kegiatan pacuan kuda HUT ke-436 Kota Takengon itu dihadiri Asisten Ekonomi Aceh T Said Mustafa mewakili Gubernur Aceh, Dirut LPP RRI Pusat Rosalita Niken Widyastuti, Sekjen Pendidikan Islam Kemenag Prof Kamaruddin Amin mewakili Menteri Agama, Bupati Bener Meriah H Ruslan Abdul Gani, Bupati Gayo Lues Ibnu Hasim dan Bupati Aceh Tenggara, Hasanuddin B. "Apa yang dicapai kali ini merupakan hasil perjuangan sejak 27 tahun lalu. Membangun sebuah lembaga butuh waktu yang cukup lama, kerja keras dan kesabaran," kata Azwar Abubakar. Dia berharap dengan penegerian STAIN Gajah Putih ini, maka penerimaan mahasiswa bisa lebih banyak lagi yang sifatnya merata. Para dosen yang mengajar nantinya lebih loyal dan diberdayakan. Demikian juga dengan peresmian LPP RRI, dia berharap rasa nasionalisme harus terus diperkuat. Sedangkan kehadiran Kantor Imigrasi Takengon akan lebih mempercepat pelayanan kepada masyarakat seperti pengurusan paspor haji, umroh dan lainnya untuk beberapa kabupaten di wilayah Aceh bagian tengah. Sekjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, pemerintah daerah harus membantu pembangunan infrastruktur kampus dan lingkungannya. "Mari kita bersama merawat dan memantau agar STAIN Gajah Putih menjadi instrumen produktif, terutama di bidang keagamaan," ujarnya. Pemersatu Bangsa Dirut LPP RRI Pusat Rosalita Niken Widyastuti menyampaikan peningkatan status siaran RRI Takengon ke tipe C dengan menambah alat dan daya sehingga jangkauan siaran semakin luas. RRI tidak hanya sebagai media informasi namun juga pemersatu bangsa. "Siapa yang menguasai informasi maka ia akan menguasai dunia," kata Niken. Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pendirian dan penegerian STAIN Gajah Putih Takengon. Menurutnya, momen ini sangat bersejarah karena STAI Gajah Putih sudah berdiri sejak 1986. Saat itu, ada beberapa tohoh melalui Yayasan Gajah Putih berinisiatif mendirikan Sekolah Tinggi Agama Islam ini. Antara lain HM Jamin (bupati), H Mahmud Ibrahim, MR Banta Cut, Harun, Samarnawan, Yusuf Rawa dan M Syarif. Dia menjelaskan, setelah melalui proses panjang, pada 7 Januari 2011 STAI diusul penegeriannya ke Kankemenag RI dan akhirnya berdasar Perpres No 50-25 April 2012 dirubah jadi STAIN. "Kami sampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Menpan, Kankemenag, Gubenur Aceh, Bupati Aceh Tenggara, dan Bener Meriah, Rektor IAIN Farid Wajidi, mantan Wagub Aceh M Nazar, Said Mustafa, dan semua yang terlibat," kata Nasaruddin. Usai peresmian, rombongan Menpan RB dan Muspida plus menyaksikan pacuan kuda dan beraudiensi dengan mahasiswa daerah dataran tinggi Gayo itu. Saat ini STAIN Gajah Putih memiliki 2.272 mahasiswa, 52 dosen S2 dan seratusan dosen S1 dengan tiga jurusan yakni tarbiyah, syariah dan dakwah. Ada beberapa Prodi yaitu Bahasa Inggris, Matematika, PAI, PGRA, Bahasa Arab, Syariah Muammalah dan Penyiaran Islam. Kampus tersebar di tiga lokasi masing-masing di Kampung Blang Kolak I, Mongal dan Ujung Gergung.(jd)
Sumber :