Pin It

MoU Perancis-RI

Jakarta (2/8). Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) mengenai kerjasama di bidang Reformasi Birokrasi dengan Duta Besar Perancis untuk Indonesia, YM Mdm Corinne  Breutze  mewakili Menteri Administrasi Publik Perancis. Kerjasama tersebut antara lain di bidang pendidikan dan pelatihan aparatur, saling tukar menukar pengalaman Indonesia dan Perancis di bidang reformasi birokrasi serta pertukaran kunjungan pejabat/pegawai kedua negara. Penandatanganan MoU tersebut merupakan bagian dari pertemuan bilateral Indonesia-Perancis yang difasilitasi oleh Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa dengan Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius di Gedung Pancasila Jakarta (1/8).

Disamping itu pertemuan bilateral telah menghasilkan Joint Statement, dan sejumlah persetujuan kerjasama RI-Perancis telah ditandatangani. Seperti MoU Kerjasama bidang Pelatihan dan Pendidikan Diplomatik, termasuk Deklarasi Kehendak (Lol-Letter of Intent) mengenai Pelatihan Penterjemah bahasa Perancis-Indonesia dalam bidang diplomasi, antara Pusdiklat Kementerian Luar Negeri dengan Institute Francaise Indonesie, dan untuk MoU Technical Arrangement on Science and Technology Program oleh Menteri Ristek RI dengan Duta Besar Perancis untuk Indonesia.

Disamping itu kedua negara sepakat untuk memajukan kerjasama bilateral, kedua negara sepakat meningkatkan kerjasama dalam kerangka regional dan global di G-20, dan juga kerjasama multilateral lainnya termasuk United Nations Framework Convention on Climate Change (UNCFCCC), dimana Perancis akan menjadi tuan rumah Konferensi Negara Pihak COP-21 pada 2015.

Pada pembukaan pertemuan, Menteri Luar Negeri, Marti Natalegawa menyampaikan, bahwa Perancis merupakan mitra penting RI di kawasan Eropa, dan Perancis saat ini adalah investor terbesar ke-4 di Indonesia diantara negara-negara di kawasan Uni Eropa. Terdapat 110 perusahaan multinasional Perancis yang melakukan bisnis di Indonesia, nilai investasinya mencapai US$ 158,7 juta pada 2012, sedangkan untuk periode 2010-2012 nilai realisasi investasi kumulatifnya mencapai US$ 288,3 juta. (Ian/Hukmas)