JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi menyambangi unit pelayanan perijinan investasi di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sesaat sebelum menghadiri rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (06/11). Kunjungan mendadak itu cukup mengagetkan para pejabat BKPM serta sejumlah warga yang tengah mengurus perijinan.
Bahkan ada yang salah satu petugas yang berbisik-bisik menanyakan siapa yang datang. “Dia ini siapa pak” sergahnya. Baru setelah mendapat penjelasan bahwa yang datang adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, orang tersebut baru paham.
Yuddy yang baru pertama kali datang ke unit pelayanan yang sebagian besar untuk melayani investasi asing ini, menanyakan dari mana pintu masuk bagi warga yang akan mengurus perijinan, karena ada dua pintu masuk.
Begitu tiba di ruang pelayanan, Yuddy langsung menyapa salah satu warga. “Bapak lagi ngurus apa? Bagaimana prosesnya? Apa ada hambatan?” sergahnya.
Johannes Hendra, salah satu pengunjung yang tengah mengurus persiapan penambahan kapasitas produksi pabriknya yang berlokasi Tangerang Banten mengatakan bahwa dirinya akan melakukan konsultasi. “Kami akan menambah mesin dan tenaga kerja. Saya ke sini untuk memastikan persyaratan apa saja yang harus kami lakukan,” ujarnya.
Johannes mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan BKPM sangat membantu usahanya. Tidak ada hambatan, dan semuanya berjalan cepat, serta tidak ada pungutan liar. “Dengan kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi kami berharap iklim usaha semakin baik,” imbuhnya.
Menteri Yuddy juga berbincang-bincang dengan petugas pelayanan untuk memastikan langkah-langkah yang harus dilakukan bagi pihak-pihak yang akan mengurus ijin investasi. Mulai dari pendaftaran sampai kapan kejelasan selesainya ijin.
Deputi Kepala BKPM bidang Pelayanan Penanaman Modal Lestari Indah mengungkapkan, di unit pelayanan ini terdapat 25 counter, yang menangani pelayanan berbeda-beda. “Selain melayani perijinan penanaman modal asing, kami juga melayani penanaman modal dalam negeri,” ujarnya.
Dikatakan, pihaknya telah melakukan pelayanan secara online sejak tahun 2012. Pelayanan dilakukan mulai jam delapan pagi. Meskipun jam kerja sampai jam 16.00, tetapi pelayanan akan dilakukan sampai selesai.
“Kenapa hari Sabtu tidak buka ? Apakah di luar negeri juga libur kalau hari Sabtu,” sergah Yuddy.
Menjawab pertanyaan itu, Lestari memastikan bahwa di luar negeri seperti Singapura, pelayanan perijinan investasi juga tutup.
Menteri yang didampingi Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji dan Deputi Pelayanan Publik Mirawati Sudjono mengapresiasi pelayanan yang dilakukan oleh BKPM. Namun Yuddy menekankan agar pelayanan perijinan investasi terus ditingkatkan, karena tumbuh dan berkembangnya dunia usaha, khususnya penanaman modal asing berawal dari BKPM. (ags/HUMAS MENPANRB)