JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi menyampaikan apresiasi terhadap prestasi dan penghargaan yang diraih Walikota Surabaya Trismaharini sebagai salah satu walikota terbaik dunia tahun 2014. Selain menjadi kebanggaan publik Kota Pahlawan, hal itu juga membawa nama baik bangsa Indonesia yang kini tengah gencar-gencarnya melaksanakan reformasi birokrasi melalui revolusi mental.
Prestasi yang diraih Tri Rismaharini pada peringkat ketiga atau second runner-up dalam daftar sepuluh teratas walikota paling berprestasi versi World Mayor Prize (WMP) itu, merupakan penghargaan kedua bagi bangsa Indonesia. Tahun 2013, pengargaan sebagai Walikota Terbaik Dunia diberikan kepada Joko Widodo saat menjabat sebagai Walikota Solo.
Ajang penghargaan yang digelar dua tahun sekali ini diselenggarakan oleh City Mayor yang merupakan yayasan non-komersial bertaraf dunia. Adapun fokus yayasan yang didirikan pada 2003 tersebut yakni mendukung, mendorong, serta memfasilitasi pemerintah daerah di seluruh dunia dalam penerapan sistem pemerintahan yang baik.
Sebagaimana dilansir website www.worldmayor.com, nama Tri Rismaharini hanya berada di bawah Naheed Nenshi (Walikota Calgary – Kanada) yang berada di urutan pertama dan Daniel Termont (Walikota Ghent – Belgia) pada posisi kedua.
Berdasar daftar tersebut, Risma mengungguli sederet kepala daerah dari sejumlah negara, yakni Carloz Oscariz (Walikota Sucre – Venezuela); Jed Patrick Mabilog (Walikota Iloilo City – Filipina); Albrecht Schroter (Walikota Jena – Jerman); dan Annise Parker (Walikota Houston – AS). Di samping itu juga Yiannis Boutaris (Walikota Thessaloniki – Yunani); Giusy Nicolini (Walikota Lampedusa – Italia) serta Aziz Kocaoglu (Walikota Izmir – Turki).
WMP dalam situs resminya menyatakan, Risma dikenal sebagai figur enerjik yang antusias mempromosikan kebijakan sosial, ekonomi dan lingkungan secara nasional maupun internasional.
Walikota perempuan pertama di Surabaya ini juga dinilai berhasil memanfaatkan lahan tak terawat dan “menyulapnya” menjadi taman kota yang asri. Saat ini terdapat sebelas taman kota berskala besar dengan berbagai tema. Serta puluhan taman lainnya yang tiap hari dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi warga. Taman-taman tersebut dilengkapi dengan fasilitas wi-fi, taman baca, dan area bermain.
Perhatian Risma akan kesehatan dan pendidikan juga diapresiasi WMP. Penyelenggaraan kesehatan gratis serta peningkatan kualitas puskesmas menjadi salah satu indikatornya. Di sektor edukasi, pada 2014 Pemkot Surabaya mengalokasikan 35 persen dari APBD-nya untuk pendidikan dan kesehatan gratis bagi warga Surabaya.
WMP juga memuat testimoni publik yang ditujukan kepada masing-masing walikota. Risma menyadari bahwa posisinya sebagai walikota adalah amanah dari Tuhan yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. “Saya yakin, Risma bisa menjadi inspirasi bagi para pemimpin di Indonesia, bahkan dunia,” tulis Ahmad M. pada kolom typical tribute.
Sementara Ghinadhia P A asal Balikpapan memberi apresiasi tentang keberanian mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut menutup lokalisasi. “Alasan saya merasa dia (Tri Rismaharini) harus menang World Mayor 2014 yakni karena beliau cukup berani menutup lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, Dolly,” tulisnya.
Dalam kunjungannya ke Surabaya baru-baru ini, Menteri Yuddy mengatakan, banyak prestasi yang sudah diraih Walikota Tri Rismaharini, sehingga pemda lain pantas belajar ke Surabaya. Salah satu wujud pelayanan publik teranyar adalah e-kios, yang bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat untuk berbagai kepentingan pelayanan.
Tahun 2014, Pemkot Surabaya juga mendapat penghargaan dari Kementerian PANRB untuk dua jenis inovasi pelayanan publiknya, yakni Surabaya Single Window (SSW) dan Government Resource Management System (GRMS) dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2014. (ags/HUMAS MENPANRB)