CIREBON – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi akan terus melakukan blusukan, seperti yang dicontohkan Pesiden Jokowi. Sebab dengan cara blusukan, akan dapat diketahui permasalahan di masayarakat secara langsung.
“Kalau saya hanya duduk di kantor, hanya mendengar laporan dari para staf, saya tidak akan menemukan hal-hal yang seperti ini,” ujar Yuddy Chrisnandi kepada wartawan di Cirebon, Jumat (08/11) petang.
Menanggapi adanya pihak-pihak yang tidak sependapat dengan model blusukan yang dilakukan para menteri Kabinet Kerja, Yuddy tidak mempermasalahkannya. Tetapi Menteri mengatakan bahwa hal itu harus dibuktikan, apakah sekadar pencitraan atau blusukan yang benar. “Kita lihat saja buktinya, sebulan, dua bulan, dua tahun. Saya yakin bahwa blusukan ini bukan pencitraan,” tegasya.
Yuddy menambahkan, blusukan merupakan merupakan salah satu bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Dengan hadir di tengah masyarakat, masala akan cpat diketahui, sehingga penanganannya juga bisa lebih cepat. Karena itu, Yuddy akan tetap melakukan blusukan.
Bulusukan kali ini dilakukan Menteri PANRB ke Cirebon, daerah tempat dia dibesarkan dan menimba ilmu. Yuddy yang besar di Cirebon, pulang kampung untuk kali pertama etelah menjabat sebagai Menteri PANRB. Sejumlah tempat dikunjungi, antara lain SMP I dan SMA I. Di dua tempat itu Yuddy dielu-elukan oleh para siswa, guru serta rekan-rekan sekolahnya. “Pak Yuddy bisa menjadi teladan bagi generasi muda,” ujar Mochamad Dandy Sutanto, rekan sekelas sewaktu SMA.
Di kota udang ini, pria kelahiran Bandung 29 Mei 1968 ini juga banyak belajar dan berteman dengan para kyai. Karena itu, Yuddy menyambangi sejumlah kyai pengasuh pondok pesantren. Antara lain para kyai di Pondok Pesantren Buntet.
Satu hal yang menarik, Menteri yang memilih pulang kampung dengan menumpang kereta api Cirebon Ekspress ini tidak menginap di hotel. ”Saya dan rombongan menginap di Pondok Pesantren Nuurusshiddiiq, Jadi biaya penginapan hotel bisa kita sumbangkan ke pesantren ini,” imbuhnya.
Langkah ini merupakan bagian dari intruksi Presiden untuk melaksanakan penghematan nasional. Dia menterjemahkan instruksi tersebut antara lain dengan membatasi rapat-rapat instansi pemerintah di hotel-hotel, efisiensi penggunaan kendaraan dinas, sarana dan prasarana dinas dan lain-lain. “Saya tidak menggunakan mobil baru. Karena memang tidak harus,” imbuhnya.
Kunjungan Yuddy ke Cirebon benar-benar diefektifkan dengan menyambangi berbagai tempat. Setelah bersilaturahmi dengan Walikota dan Bupati Cirebon dan Inramayu beserta jajarannya, Yuddy menengok gerai samsat untuk memastikan pelayanan di tempat ini berjalan dengan baik.
Malam hari, tak lupa berkunjung ke Keraton Kasepuhan, serta ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati. Ziarah juga dilakukan di makam neneknya. (ags/HUMAS MENPANRB)