Tangkapan layar saat pembukaan Seleksi Tahap III Anugerah ASN Tahun 2020 yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (18/11).
JAKARTA – Rangkaian tahapan seleksi Anugerah ASN Tahun 2020 memasuki tahapan wawancara. Selama tiga hari, masing-masing nomine dari tiga kategori akan berhadapan langsung dengan dewan juri secara daring. Pada tahap ini, nomine berkesempatan untuk memaparkan inovasi dan kontribusi serta menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan.
Dewan juri akan mendalami para nomine sesuai dengan tema Anugerah ASN tahun ini, yakni ASN yang Berkinerja dan Berdampak Nyata. “Yang kita lihat dalam wawancara ini bukan hanya daftar prestasi, tetapi akan kita dalami juga dampaknya terhadap masyarakat. Ini yang sangat penting untuk dikenali dan digali dari masing-masing nomine,” jelas Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Dwi Wahyu Atmaji saat membuka Seleksi Tahap III Anugerah ASN Tahun 2020 secara virtual, Rabu (18/11).
Pendalaman tersebut akan mengantarkan dewan juri untuk benar-benar memilih nomine yang layak untuk diberikan apresiasi melalui ajang Anugerah ASN ini. Selain itu, ajang ini juga dapat menunjukkan kepada khalayak bahwa ASN-ASN bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Hal ini diharapkan dapat menghapus stigma negatif akan ASN, dimana ternyata banyak ASN yang bekerja melampaui ekspektasi dan menghasilkan outcome untuk organisasi dan masyarakat.
Atmaji melanjutkan, dengan mendapatkan ASN-ASN yang berkinerja dan berdampak nyata ini, diharapkan dapat menjadi sosok inspirasi bagi ASN lainnya. “Mereka nanti yang terpilih diharapkan dapat menjadi contoh dan motivasi bagi ASN untuk meniru dan mengikuti jejak mereka,” ujar Atmaji.
Tahapan wawancara untuk 30 nomine terbaik Anugerah ASN ini akan dilangsungkan selama tiga hari. Hari pertama, dewan juri mendalami 10 nomine dari kategori PPT Teladan. Kemudian wawancara dilanjutkan untuk kategori PNS Inspiratif pada esok hari, Kamis (19/11), dan ditutup dengan wawancara kepada nomine dari kategori The Future Leader pada Jumat, (20/11).
Pada hari pertama wawancara ini, dewan juri mendalami 10 nomine dari kategori PPT Teladan. Kesepuluh nomine tersebut antara lain Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Kota Bandung Ahyani Raksanagara, Direktur Penindakan dan Penyidikan Kementerian Keuangan Bahaduri Wijayanta Bekti Mukarta, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Papua Barat Charlie D. Heatubun, dan Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti.
Nomine selanjutnya yang juga menjalani wawancara adalah Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara/Plt. Direktur RSUD A.M Parikesit Martina Yulianti, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Mohammad Yanuarto Bramuda, serta Inspektur V Kementerian Keuangan Raden Patrick Wahyudwisaksono.
Kesepuluh nomine PPT Teladan ini menghadapi dewan juri yang terdiri dari tujuh orang. Ketujuh dewan juri tersebut adalah Presenter Helmy Yahya, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, Penulis dan Jurnalis Senior Maman Suherman, Pegiat Perpustakaan Digital Sulasmo Sudharmo, Pegiat Digital Literasi Ahmad Nugraha, serta CEO Good News From Indonesia Wahyu Aji.
Sebelum melangsungkan wawancara dengan para nomine, Helmy Yahya yang juga sebagai Ketua Dewan Juri Anugerah ASN Tahun 2020 mengatakan bahwa dalam pertarungan kali ini, nomine hanya memiliki satu tugas, yakni memesona dewan juri.
Tugas yang dimaksudkan Helmy tersebut dijalankan nomine melalui sesi presentasi dan tanya jawab dengan dengan juri. Hal ini untuk melengkapi penilaian dewan juri mengenai nomine, yang sebelumnya telah dilakukan melalui profil, video, serta deskripsi diri dan prestasi dari masing-masing nomine di seleksi tahap I dan II.
“Pertarungan utama dalam tahap wawancara ini adalah bagaimana nomine memesona hati dewan juri. Saya hanya minta kepada nomine untuk ‘gas pol’, harus tampil habis-habisan, dan jangan lagi ada yang ditutupi,” ungkap Helmy.
Dengan dilaksanakannya tahap wawancara ini, maka nomine akan semakin dekat dengan Piala Adhigana yang mana akan diberikan kepada aparatur sipil negara (ASN) yang telah memberikan pengabdian, ketulusan, dan kerja yang melampaui batas. Pemberian apresiasi melalui Anugerah ASN ini merupakan bentuk penghargaan yang menjadi salah satu instrumen penting dalam manajemen ASN untuk mendorong kinerja ASN lebih baik lagi. (ald/HUMAS MENPANRB)