Pin It

20210825 PeduliLindungi Menjaga Keamanan Masyarakat Yang Beraktivitas Di Luar Rumah

 

JAKARTA - Penggunaan aplikasi PeduliLindungi segera diberlakukan pada sejumlah aktivitas masyarakat. Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, hal ini menyusul diturunkannya level berbagai daerah dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo baru-baru ini.

Menurutnya aplikasi ini akan digunakan sebagai skrining kesehatan bagi masyarakat yang akan beraktivitas di luar rumah. Diketahui aplikasi PeduliLindungi dirancang pemerintah dan bisa diunduh pada penyedia layanan aplikasi smartphone. Aplikasi ini memiliki berbagai fitur yang menjaga keamanan pengguna dari bahaya COVID-19 hingga kebutuhan administrasi lainnya.

Ujicoba pertama direncanakan pada pertandingan sepakbola Liga 1 yang akan digelar di provinsi ibukota DKI Jakarta. Pemerintah akan melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan pada pertandingan sepakbola yang berlangsung pada 27 - 29 Agustus 2021 di DKI Jakarta sebanyak 3 pertandingan. Dan untuk mendukung pertandingan aman dari COVID-19, penonton tidak diperkenankan hadir langsung di stadion atau menggelar acara nonton bareng.

"Untuk menjamin keamanan, seluruh pemain termasuk official, kru media dan staf pendukung wajib melakukan skrining kesehatan melalui sistem PeduliLindungi," Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (24/8/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Selain ini, penggunaan aplikasi ini juga akan diterapkan untuk skrining kesehatan kepada pegawai dan pengunjung yang masuk di sektor logistik, transportasi dan distribusi terutama yang bergerak pada kebutuhan pokok, makanan dan minuman serta penunjangnya termasuk hewan ternak dan peliharaannya, pupuk atau petro kimia semen dan bahan bangunan, konstruksi dan utilitas dasar. 

"Sedangkan untuk sektor esensial akan menggunakan sistem ini setelah mendapat rekomendasi dari kementerian teknis pembinanya," pungkas Wiku.

 

Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional

[ISTA/ACU/VJY]