BANDUNG – Pengetahuan jurnalistik tidak hanya monopoli milik wartawan, tetapi juga harus dimiliki oleh insan Humas pemerintah serta jajaran birokrasi non humas. Dengan kemampuan penulisan jurnalistik, Humas dapat mengemas kebijakan instansi tempat bekerja menjadi isu-isu publik yang informatif dan menarik bagi media massa.
Menyadari hal itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pekan lalu menyelenggarakan pelatihan penulisan jurnalistik yang diikuti oleh sekitar 20 pegawai di jajaran Humas dan unit kerja lain di lingkungan Kementerian PANRB.
Hal itu sejalan dengan harapan Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tasdik Kinanto, yang mengharapkan agar pelatihan jurnalisme tidak hanya diikuti oleh jajaran humas, tetapi sebaiknya juga dapat diikuti oleh pegawai dari unit kerja Kementerian PANRB lainnya. “Ini adalah kesempatan yang baik untuk belajar, karena kita harus mempunyai bekal komunikasi yang baik dengan media yang dapat menyebarluaskan kebijakan kita,” ujarnya.
Ditambahkan, kemampuan jurnalistik bagi PNS Kementerian PANRB sangat diperlukan, seiring dengan gerakan nasional reformasi birokrasi yang menuntut adanya kampanye secara terus menerus dan berkesinambungan.
Pelatihan penulisan jurnalistik yang dikemas dalam bentuk workshop itu menghadirkan mentor Dwi Setyo Irawanto dari Wapemred Berita Satu.com. Acara yang diselenggarakan pada di Dago Highland Resort , Kamis-Jumat (07-08/03) itu merupakan rangkaian kegiatan sebelumnya, yakni Media Relation yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa.
Dalam pelatihan itu, hanya sedikit teori, tetapi lebih banyak diisi dengan praktek menulis. “Kita memang perlu lebih banyak praktek untuk mengasah keterampilan,” ucap Dwi Joko, panitia workshop. Peningkatan kemampuan peserta dalam membuat tulisan jurnalistik berguna bagi perkembangan program Reformasi Birokrasi pada masyarakat. (Bby/HUMAS MENPAN)