ROMA- Pelayanan sederhana, tapi mengena. Begitulah gambaran langsung yang diperoleh Delegasi Indonesia ketika melihat bagaimana upaya kreatif dari Kementerian Ekonomi dan Keuangan Italia dalam memfasilitasi pelayanan bagi anak usia sampai 5-12 tahun selama liburan sekolah. Pelayanan ini diberi judul Mini*Midi*MEF, adalah jasa layanan asuh dan hiburan gratis yang diciptakan untuk mengawasi anak-anak yang ibunya bekerja di Kementerian Ekonomi dan Keuangan Italia (Ministero dell’Economia e delle Finanze/MEF).
Ide kreatif ini dilatarbelakangi banyak wanita/ibu-ibu yang bekerja di Kementerian Ekonomi dan keuangan Italia mengalami kesulitan dalam memberikan layanan anak balita selama liburan sekolah. Kaum ibu pun tidak punya pilihan yang lebih baik, selain membawa anak mereka ke tempat kerja, mengambil cuti atau bekerja paruh waktu untuk bisa mengasuh anak mereka seperlunya.
Kementerian Ekonomi dan Keuangan Italia meluncurkan program ini pada 22 Desember 2011, bertepatan dengan tutupnya sekolah selama liburan Natal dan Tahun Baru. MMM berlokasi di tempat yang secara khusus disediakan oleh Kementerian Ekonomi dan Keuangan di Roma, dan beroperasi selama hari-hari libur setiap tahun. Pelayanan berlangsung selama dua shift tiap hari, masing-masing 5 jam 45 menit, dan menerima sampai sebanyak 40 anak dari 240 anak yang dilakukan secara bergantian.
Pelayanan ini telah membantu memajukan kesetaraan gender, karena wanita mempunyai waktu berkonsentrasi dengan pekerjaannya dan menjadi setara dengan pekerja pria. Dengan program MMM para wanita di Kementerian Ekonomi dan Keuangan Italia mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses-proses kerja setara dengan kolega mereka, para pekerja pria sepanjang tahun.
“Para wanita tidak perlu lagi kuatir terlambat datang ke rapat karena alasan mengasuh anak. Demikian pula, mereka tidak lagi jadi melakukan kegiatan pekerjaan yang sering terjadi pada sore hari,” ujar Signora Guiseppina Baffi, Direktur Jenderal Administrasi Umum dan Layanan saat menerima kunjungan Delegasi Indonesia di MEF Italia, Jumat, (4/04). Wanita cantik setengah baya ini menambahkan, sekarang ini tidak ada alasan lagi di Kementerian Ekonomi dan Keuangan untuk membedakan wanita dan pria dalam berkarir.
Duta Besar Indonesia yang menyertai kunjungan ini August Parengkuan mengatakan, bahwa Indonesia sebenarnya sudah melakukan untuk pelayanan seperti ini. Mantan Redaktur Senior Harian Kompas ini menambahkan, perbedaannya disini dikelola sebagai bagian dari tugas pelayanan kantor pemerintah. Pengelolaan tersebut dilakukan secara lebih professional, bukan hanya sekadar penitipan anak. “Saya kira contoh bagus bagi Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Kementerian Sosial untuk mengembangkan pelayanan semacam ini,” tambahnya.
Mirawati Sudjono, Deputi Bidang Pelayanan Publik yang menjadi Ketua Delegasi Indonesia menilai pelayanan ini sederhana tapi menjadi istimewa pada MMM ini, karena memperoleh sentuhan yang serius dan dukungan pimpinan serta bagian dari strategi kantor dalam pelayanan kesejahteraan karyawannya. “Ini menjadi pembelajaran penting untuk pelayanan publik Indonesia dalam mengikuti UNPSA 2015 mendatang,” ujarnya.
Mini*Midi*MEF ini memperoleh tempat ke-2 (runner up) katagori Mempromosikan Pemberian Pelayanan Publik yang Responsif terhadap Gender untuk Kawasan Amerika Utara dan Eropa pada United Nations Public Service Award (UNPSA).
Sedangkan Indonesia berkompetisi dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Saat ini Indonesia telah menempatkan 5 finalis pada UNPSA 2014, yaitu Pelayanan publik di Kabupaten Barru, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Luwu Utara, UPIK Yogyakarta, dan pelayanan kependudukan di Kota Surakarta.
Ini rekor Indonesia di ajang Internasional UNPSA, karena sebelumnya wakil Indonesia hanya sampai babak ke-2. “Mudah-mudahan kita menang, dan penghargaan akan diberikan di Seoul, Korea Selatan, 23 Juni 2014 bertepatan dengan peringkatan Hari pelayanan Publik Internasional,” tambah Mirawati. (imn/HUMAS MENPANRB)