DENPASAR – Dengan adanya kompetisi inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), diharapkan akan banyak bermuculan inovasi-inovasi baru di bidang pelayanan publik dalam tahun 2014 ini.
Lebih dari itu, pelayanan publik di Indonesia akan go international. "Saat ini sudah ada top 99 inovasi, yang nantinya akan dipilih yang terbaik menjadi top 33 inovasi," ujar Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB Mirawati Sudjono dalam workshop building internasional knowledge sharing alliances on publik sector innovation, di Denpasar Bali yang berlangsung dua hari dimulai pada hari 24 - 25 Februari 2014.
Selain sharing knowledge antar instansi, workshop ini juga bertujuan untuk mengetahui inovasi yang ada di daerah masing-masing, sehingga satu sama laindapat saling mereplikasi. “Karena inivasi pelayanan publik itu tidak harus membuat inovasi baru, tetapi bisa juga dengan mencontoh inovasi yang ada di daerah lain,” tambahnya.Acara yang dihadiri Bupati Banyuwangi, Bupati Jepara dan Wakil Bupati Luwu Utara ini diikuti oleh Kepala Satuan Kerja Pemerintah daerah (SKPD) dan perwakilan dari beberapa Kementerian dan Lembaga (K/L).
Ditambahkan, meskipun bukan anggota Organisation of Economi Cooperation and Development (OECD), tapi Indonesia merupakan key partner, "Mereka tertarik, karena Indonesia dinilai mempunyai pertumbuhan ekonomi yang baik," imbuhnya.
Mirawati berharap, inovasi ini tidak hanya program tetapi harus menjadi gerakan untuk menumbuhkembangkan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa pelayanan publik di Indonesia benar-benar berkualitas. "Pelayanan publik harus melayani dengan hati, sepenuh hati, dan hati-hati. Tidak sesuka hati," imbuhnya. (Gin/HUMAS PANRB)