Menteri Asman saat melakukan peletakan batu pertama kampus ITEBA, Jumat (26/01).
BATAM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur berharap Institut Teknologi Batam (ITEBA) dapat menghasilkan lulusan yang dapat berdaya saing, tidak hanya skala nasional, namun juga internasional. Pasalnya, saat ini Indonesia dihadapkan dengan persaingan antar negara, baik dalam sektor pariwisata, maupun dari segi kapasitas SDM.
Berkenaan dengan hal tersebut Menteri Asman ingin adanya tempat pendidikn yang mencetak orang orang handal dan memiliki kemampuan. “Saya berharap nantinya kehadiran ITEBA dapat menjadi sumber dimana orang orang yang memiliki kompetensi dan dapat berdaya saing dengan negara asing dilahirkan,” ujarnya saat acara peletakan batu pertama kampus ITEBA, yang juga dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, di Batam, Jumat (26/01)
Asman menilai langkah pihak ITEBA dengan menggandeng Intitut Teknologi Bandung (ITB) dalam menyusun kurikulum merupakan langkah sangat tepat. Sebagai perguruan tinggi baru, lanjutnya, diperlukan adanya kerjasama dengan perguruan tinggi lain yang sudah maju sehingga kedepan keduanya dapat menjadi perguruan tinggi berkelas dunia.
Sementara itu Menristekdikti M. Nasir mendukung pembangunan kampus ITEBA, terlebih melihat lokasi pembangunan kampus yang berdekatan dengan negara tetangga Singapura. Kehadiran ITEBA diharapkan dapat menjadi rujukan pendidikan dalam ilmu teknologi dan sains baik oleh masyarakat dalam negeri maupun mancanegara.“Diharapkan kehadiran ITEBA dapat menjadi rujukan dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan sains. dan SDM yang dihasilkan pun dapat berkompetisi dengan SDM yang berasal dari luar negeri,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama Rektor ITEBA Barnas Holil menyampaikan bahwa pendirian ITEBA yang berada di bawah naungan Yayasan Vitka merupakan salah satu langkah yang layak dan perlu dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam mempersiapkan SDM yang unggul dalam bidang sains, teknik, dan desain sesuai dengan kebutuhan Negara Republik Indonesia dan dunia Internasional.
Pendirian ITEBA dimulai dengan membuka 2 fakultas dan 6 program studi sarjana (S1). Fakultas Teknologi Industri yang mempunyai 2 program studi, yakni Program Studi Teknik Industri, dan Program Studi Manajemen Rekayasa. Kemudian Fakultas Teknologi Informasi, dengan 4 program studi, yaitu Program Studi Sistem Informasi, Program Studi Tenik Komputer, Program Studi Desain Komunikasi Visual, dan Program Studi Matematika.
Peletakan batu pertama tersebut dilakukan oleh Menteri PANRB Asman Abnur dan Menteri Ristekdikti M. Nasir, disaksikan oleh Gubernur Sumbar, Kapolda Kepri, para pejabat dilingkungan Kementerian PANRB, Rektor Universitas Gunadarma, perwakilan ITB dan segenap civitas akademisi ITEBA. (byu/HUMAS MENPANRB)