BONTANG. Berawal dari pengalamannya sebagai Sekretaris Kota Bontang, Ir. H. Adi Darma, M.Si. Walikota Bontang saat ini, menyadari bahwa ada keinginan masyarakat yang tidak dapat dipenuhi pemerintah kota. Walaupun Pemerintah Kota ketika itu sudah meluncurkan bantuan dana “block grant” melalui kelurahan, ternyata masih dirasakan kurang tepat sasaran dan cenderung dirasakan tidak merata, karena mungkin pihak kelurahan sendiri melakukan prioritas yang belum tentu sesuai dengan keinginan masyarakat.
Berawal dari janji kampanyenya dalam Pilkada Walikota Bontang kurang dari 3 tahun yang lalu, Pemerintah Kota Bontang di bawah kepemimpinan Adi Darma meluncurkan program bantuan dana stimulan Program Fasilitasi dan Partisipasi Masyarakat (Prolita) kepada setiap RT untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan sesuai dengan keinginannya sendiri dalam skala tertentu melalui bantuan dana stimulan Program Fasilitasi dan Partisipasi Masyarakat (Prolita) kepada setiap RT. Karena bantuan stimulan besarnya Lima Puluh Juta maka lebih popular dengan Program Bantuan Lima Puluh Juta untuk lebih dari 450 RT se Kota Bontang. Peluncuran program ini bukan tanpa tantangan, karena program ini dianggap sebagai bantuan untuk Ketua RT.
Menurut Kepala Bappeda Kota Bontang, Ir. Zulkifli, MT yang ditemui Tim Kementerian PANRB di Café Singapore, Kota Bontang (7/11), program ini menjadi solusi dalam pemenuhan kebutuhan infrastruktur, sosial, dan ekonomi masyarakat. Prolita baru berjalan 2 tahun. Pada tahun 2012, program dilakukan belum dilakukan prioritas dan sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Dalam tahun 2013, Prolita diarahkan untuk prioritas pembangunan infrastruktur 60% dan sosial-ekonomi sebesar 40%. Penetapan prioritas ini sifatnya dinamis sejalan dengan arah prioritas pembangunan Kota Bontang. Zulkifli menambahkan, Prolita berasal dari kehendak warga yang dirumuskan dalam Rembug Warga sebagai salah satu proses Musrenbang. Dalam skala yang besar dan luas, program dilakukan oleh SKPD terkait. Jadi ada dua saluran pembangunan, yaitu melalui prolita dan program pembangunan pemerintah kota.
Masyarakat Kota Bontang sudah merasakan manfaat langsung, salah satunya dikemukakan oleh Juharief, Ketua RT 04 Kelurahan Guntung Bontang Utara, “Pengadaan set kursi sudah dilakukan (untuk kepentingan warga). Artinya aspirasi warga untuk hal kecil sekalipun terserap lewat program ini”. Selain kursi RT 04 juga mengadakan wireless dan perbaikan balai warga. Dalam kesempatan dan waktu yang berlainan warga masyarakat menyampaikan hal yang sama, seperti diungkapkan Wahyono (42), Abu Hasyim (64), Burhan (32), Setyono (28), serta Arif (28), masing-masing warga RT 07 dan 012 Kelurahan Belimbing.
Seiring dengan terus meningkatkan ekspektasi masyarakat, inovasi dari masyarakat harus ditumbuhkan. Antar RT harus difasilitasi untuk saling melakukan tukar informasi, sharing gagasan dan ide. Untuk itu Imanuddin yang memimpin Tim Penulisan Inovasi Pemerintah Daerah mengusulkan gagasan sederhana untuk memanfaatkan jaringan sosial facebook atau twiter sebagai sarana komunikasi antar RT dalam rangka Prolita ini. “Testimoni keberhasilan dan foto yang bisa di upload, akan menjadi pembelajaran yang penting dan ini akan merangsang tumbuhnya gagasan baru untuk mengembangkan program ini”, tambah Imanuddin.
Walikota Bontang Adi Darma dan Kepala Bappeda Zulkifli sependapat dengan gagasan sederhana ini, karena ke depan Prolita ini akan terus berkembang sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Dengan seloroh Adi Darma menyampaikan kepada Tim Kementerian PANRB, bahwa program ini sudah dilirik oleh Pemda lain untuk datang dan berkeinginan untuk melakukan replikasi. Tentu hal ini memerlukan kesiapan Pemerintah Kota Bontang untuk banyak menerima tamu dari daerah lain. (sgt/im/BHKIP)