JAKARTA – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) akan menggelar Innovation of Public Service Summit (IPSS) 2014 di Balai Kartini, Jakarta pada tanggal 17-19 Juni 2014. Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Pelayanan Publik Internasional, yang jatuh pada tanggal 23 Juni.
Kegiatan itu akan diisi dengan sejumlah even, antara lain expo simulasi inovasi pelayanan publik, workshop replikasi, talkshow inovasi, knowledge sharing, job fair, kesenian, donor darah dan lain-lain.
Rencananya 99 inovasi yang lolos kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2014 akan membuka booth pameran. Selain itu, 9 inovator yang menjadi pemenang kompetisi inovasi pelayanan publik akan tampil dalam panel talkshow. “Selain itu, lima inovator yang masuk putaran final United Nation Public Service Award (UNPSA) akan dihadirkan pada acara tersebut,” ujar Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB Mirawati Sudjono dalam rapat persiapan Innovation of Public Service Summit 2014, di Jakarta, Jumat (28/03).
Seperti diketahui, sejak awal tahun ini Kementerian PANRB melakukan kompetisi inovasi pelayanan publik. Tercatat sebanyak 515 inovator dari berbagai kementerian, lembaga dan pemda mengirimkan inovasinya. Panitia melakukan seleksi, yang kemudian menghasilkan Top 99. Tahapan seleksi berikutnya adalah presentasi para innovator di hadapan Tim Panel Independen, dan menghasilkan Top 33.
Selanjutnya, panitia mengirimkan tim untuk melihat langsung di lapangan dengan menggunakan metode mistery shopper. “Nantinya akan ditetapkan sembilan inovator pelayanan publik sebagai pemenang,” imbuh Mirawati.
Kementerian PANRB memfasilitasi pengiriman 19 unit pelayanan publik ke United Nation Public Service Award (UNPSA). Dari jumlah itu, 9 unit diantaranya masuk putaran kedua, dan terdapat 5 unit yang masuk putaran final. Kelima innovator pelayanan publik dimaksud adalah UPIK dari Pemkot Yogyakarta, Adminduk Kota Surakarta, distribusi guru dari Kabupaten Luwu Utara, PTSP Kabupaten Baru, dan pelayanan kesehatan dari Kabupaten Aceh Singkil.
Pemerintah berharap, berbagai inovasi ini dapat membuka cakrawala bagi jajaran birokrasi di tanah air, sehingga satu sama lain dapat saling belajar, saling berbagai informasi mengenai inovasi yang telah dilakukan. Bukan mustahil, melalui ajang seperti ini akan terjadi replikasi inovasi.
Tidak berhenti di situ saja, Mirawati berharap kegiatan ini juga dihadiri oleh warga masyarakat, BUMN, dunia usaha swasta, akademisi, NGO, mahasiswa dan elemen masyarakat lain. Dengan demikian, masyarakat juga akan memahami bahwa pelayanan publik yang merupakan hilir dari reformasi birokrasi di tanah air ini sudah berubah. “Expo yang berisi simulasi dan pameran tersebut juga pasti akan menarik perhatian, jadi siapapun bebas masuk terutama masyarakat sekitar yang antusias untuk hadir,” imbuh Mirawati.
Mirawati menambahkan, selain acara expo inovasi pelayanan publik, Dharma Wanita Persatuan Kementerian PANRB juga mengadakan acara Gerakan Perempuan Pro Reformasi Birokrasi. Acara ini merupakan salah satu manifestasi dari kepedulian kaum ibu dalam mendukung reformasi birokrasi. (bby/HUMAS MENPANRB)