DENPASAR – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengapresiasi berbagai inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Peningkatan kualitas pelayanan publik adalah muara dari seluruh proses perubahan, maka dari itu harus dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat.
Wakil Menteri PANRB Eko Prasojo mengatakan, otonomi daerah saat ini akan memberikan dampak yang luar biasa kepada masyarakat dengan munculnya gagasan dan inovasi dalam pemerintahan. “Mari kita kembangkan citizen center publik service, pelayanan publik berbasis kepentingan, kebutuhan dan harapan masyarakat,” ujarnya saat melakukan kunjungan kerja ke Bali, Selasa (25/02).
Dalam kunjungan kerja itu, Wamen mengunjungi beberapa unit pelayanan publik di Denpasar dan Kabupaten Badung. Menurut Wamen, Gedung Graha Sewaka Dharma di Denpasar merupakan salah satu wujud citizen center publik service. Di tempat ini Pemkot Denpasar memberikan pelayanan publik secara terintegrasi, yang didukung dengan pengaduan masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut Eko Prasojo juga menyerahkan secara simbolis Kartu Sewaka Karya Graha kepada empat orang kepala rumah tangga miskin (RTM) Denpasar. Wamen yang didampingi Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB Mirawati Sudjono beserta sejumlah kepala daerah, juga melakukan peninjauan Pasar Nyanggelan Panjer, dan sistem Drive Thru Uji Kendaraan Bermotor Kota Denpasar. “Drive Thru ini yang pertama di Indonesia. Ini akan dipromosikan sebagai best practise nasional, agar ditiru pemerintah daerah lainnya,” ujarnya.
Walikota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, inovasi lain yang dilaksanakan Denpasar diantaranya revitalisasi pasar tradisional, kain tenun tradisional endek, memfasilitasi pengembangan makanan tradisional melalui Denpasar Festival, e-commerce, bursa kerja online, layanan autis, serta call center save community.
Disamping itu ada 3 inovasi baru Pemkot Denpasar dalam pelayanan publik, yakni pengaduan rakyat online (PRO) Denpasar, two in one pelayanan akte kelahiran sistem online, dan one day service Kartu Sewaka Karya Graha untuk 2.106 KK RTM Denpasar.
Gelatik dan Tanimas
Saat melakukan peninjauan inovasi pelayanan publik di Kabupaten Badung, Wamen meresmikan Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik (Gelatik), dan Petani Mandiri Sejahtera (Tanimas).
Dalam kesempatan itu, Bupati Badung Anak Agung Gde Agung mengatakan, sampah yang belum ditangani secara baik dan optimal, sehingga menyebabkan tumpukan sampah khusunya plastik terus meningkat dari tahun ke tahun.
Padahal timbunan sampah itu cukup membahayakan kesehatan. Karenanya, Bupati Badung membuat inovasi pengelohan sampah plastik secara menyeluruh dan berkelanjutan, dengan melibatkan partisipasi aktif seluruh komponen masayarakat. Sedangkan program Tanimas telah berhasil mengubah kotoran ternak jadi pupuk kompos.
Gelatik dan Tanimas yang dicanangkan Pemkab Badung, tak hanya mengurangi sampah, tapi mengubah sampah plastik menjadi energi terbarukan, yakni bahan bakar solar. “Saat ini baru dapat digunakan untuk motor pengangkut sampah,” ujar Gde Agung.
Guna mengoptimalkan program Gelatik, Pemkab Badung melibatkan partisipasi masyarakat mulai dari sekolah-sekolah, pasar tradisional, kelompok masyarakat maupun PKK. Komponen pendukung gelatik yang telah dideklarasikan pada 7 April 2011 lalu terdiri dari 118 sekolah, 132 unit pasar, kelompok masyarakat 24 unit, 6 kelompok PKK serta dukungan TPST (tempat pengolahan sampah terpadu) 3R (Reduce, Re use, Re cycle).
Wamen Eko Prasojo mengapresiasi positif dan medorong program-program yang menghasilkan orientasi yang baik, “Kami bangga terhadap inovasi Badung. Program seperti Gelatik dan Tanimas adalah wujud keberhasilan otonomi daerah,” imbuhnya. (Gin/HUMAS PANRB)