Pin It

IMG 20150911 WA0016

BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung mengapresiasi pendampingan yang dilakukan Kementerian PANRB dalam membangun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kota Bandung.

Hal tersebut diungkapkan oleh Walikota Bandung, Ridwan kamil, dalam sambutannya pada acara Membangun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kota Bandung Menuju Juara SAKIP di kantor Balaikota Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/9). Hadir dalam acara tersebut Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi bersama Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan M. Yusuf Ateh dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

"Sekarang alhamdulilah, semua yang sibuk setiap hari jelas kinerjanya karena bermuara pada tujuan. Saya ucapkan terimakasih pada jajaran Kementerian PANRB yang telah memberikan bimbingan dan pendampingan dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja Kota Bandung. Saat ini kinerja birokrasi Kota Bandung sudah terukur, terpercaya, dan dapat dibuktikan secara ilmiah," kata Ridwan Kamil.

Kang Emil, demikian dia biasa disapa, mengatakan bahwa Deputi bidang RB, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan, M. Yusuf Ateh adalah mentor yang sangat berjasa dalam meningkatkan nilai SAKIP kota Bandung. Menurutnya, sebelum dibimbing dan didampingi oleh tim dari Kementerian PANRB, Pemkot Bandung belum mengetahui ujung dari kerja yang selama ini dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara Pemkot Bandung.

Pada kesempatan penyampaian laporan, Sekda Kota Bandung, Yossi Irianto, mengaku pada tahun 2012, nilai SAKIP Kota Bandung hanya 48,88 dengan kategori CC. Kemudian pada tahun 2014 menjadi 55,55 dengan kategori CC.

"Banyak langkah strategis yang kami lakukan karena menurut kami, kategori CC menunjukan fakta bahwa manajemen dan budaya kerja belum optimal. Kemudian kami meminta bimbingan dan bantuan dari Kemenpan RB dalam membangun akuntabilitas kinerja Pemkot Bandung dan banyak capaian positif. Sungguh luar biasa mengalami perubahan positif untuk mendapat nilai yang lebih baik," kata Yossi.

Yossi mengatakan, setelah mendapatkan pendampingan yang serius dan intensif dari tim Kementerian PANRB, seluruh SKPD kota Bandung mulai memiliki kesamaan pandangan dan pemahaman tentang sasaran indikator dan perjanjian kerja. Menurutnya, bukan hal yang mudah untuk memperbaiki seluruh indikator kerja para SKPD yang masih berorientasi pada output.

"Kami patut bersyukur selain pendampingan intens dan serius dari Kemenpan RB, komitmen pimpinan daerah juga sangat kuat," kata Yossi.

Sementara itu, Menteri PANRB, Yuddy Chrisnandi, mengaku senang dengan pencapaian yang diraih Pemkot Bandung. Menurutnya, pendampingan yang diberikan oleh tim dari Kementerian PANRB baru intensif dilakukan 4 bulan. "Ini sudah loncat 3 tingkat, bisa dibayangkan kalau pendampingannya dilakukan 2 tahun lalu, mungkin jadi kota terbaik di dunia," katanya.

Yuddy menghimbau kepada seluruh ASN Pemkot Bandung untuk menjadi role model dalam membangun akuntabilitas kinerja pemeritahan daerah. Menurutnya, jumlah aparatur Pemkot Bandung yang relatif besar yaitu 20 ribu ASN, sebenarnya cukup menyulitkan pendampingan yang dilakukan tim Kemenpan yang hanya beranggotakan 15 orang. Tetapi berkat kerja keras, semuanya dapat dilakukan dengan baik.

"Kemenpan meyakini road map reformasi birokrasi yang ada di Bandung berada di track yang benar. Tetapi faktor utama yang menentukan adalah keteladanan pemimpinnya. Saudara Ridwan Kamil adalah faktor penggerak utama yang menjadi kunci keberhasilan reformasi birokrasi di Bandung, untuk itu pertahankan dan berikan contoh kepada semua instansi di Indonesia," kata Yuddy. (NS/HUMAS/MENPANRB)