“Usahakan sekuat tenaga untuk mencari kesempatan di dalam peran yang membutuhkan kekuatan anda. Kalau anda merasa, berjualan adalah potensi kekuatanmu, terjunlah dalam peran sebagai tenaga penjual untuk membuktikan bahwa apa yang anda rasakan adalah benar.”
JAKARTA - Kalimat di atas merupakan petikan dari rekomendasi (tindak lanjut) dari hasil individual talents mapping (pemetaan talenta individu) pegawai di Kementerian PAN dan RB. Hasil pemetaan tersebut selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penempatan (replacement) dalam jabatan pegawai. Selain talenta, pertimbangan lain dalam penempatan pegawai adalah hasil asesmen.
Sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi, Kementerian PAN dan RB juga konsisten dalam melaksanakan manajemen kepegawaian. Dalam rekrutmen CPNS dilaksanakan secara adil, obyektif, transparan dan tentunya sesuai dengan kebutuhan. Tak kalah pentingnya, dalam promosi jabatan, Kementerian PAN-RB menjadi pelopor sistem promosi terbuka.
Tetapi itu semua belum cukup. Untuk mendukung terciptanya birokrasi yang kompeten, telah dilakukan asessmen dan talenst mapping bagi para pegawai. “Hal itu akan dijadikan bahan pertimbangan dalam penempatan pegawai,” ujar Wakil Menteri PAN-RB Eko Prasojo. Dengan demikian, ke depan setiap jabatan akan diisi oleh orang-orang yang memiliki minat dan bakat, serta talenta yang sesuai, tambahnya.
Langkah itu perlu dilakukan sejalan dengan kebijakan percepatan reformasi birokrasi, yang menekankan perlunya diciptakan iklim yang kompetitif di lingkungan birokrasi. “Pindahkan birokrasi dari comfort zone ke competitive zone,” ujar Wamen.
Salah satu langkah dalam program percepatan reformasi birokrasi adalah promosi secara terbuka dan profesionalisasi PNS berdasarkan hasil assesmen center, mutasi dan rotasi secara periodik berbasis pada kompetensi.
Melalui talents mapping dihasilkan berupa peta bakat dan job function dan metode ini juga bisa dilihat kemana tepatnya PNS ditempatkan. Melalui talents mapping, akan diketahui bakat dominan individu yang berurutan, dari 1 hingga 34 bakat yang ada pada pegawai. Diketahui gambaran potensi seseorang sehingga bisa memilih peran sesuai dengan kekuatan tersebut.
Disamping itu juga akan diketahui urutan bakat dan peta bakat, strength cluster map, dan strength typology mulai yang paling kuat (1) hingga yang paling lemah. Misalnya, seorang pegawai yang memiliki skor tinggi pada bidang services, dia cocok ditempatkan pada posisi pelayanan langsung kepada masyarakat. “Jadi bisa saja seseorang yang selama ini sudah merasa cocok menduduki posisi tertentu, tetapi berdasarkan talents mapping ternyata dia lebih cocok pada posisi lain,” ujar Wamen.
Eko Prasojo menambahkan, penggunaan talents mapping dalam penempatan pegawai ini sejalan dengan kontrak kinerja dan penilaian prestasi kinerja individu, dalam mengukur tunjangan kinerja seorang pegawai.
Dijelaskan bahwa saat ini tunjangan kinerja yang diterima pegawai di kemenetrian PAN-RB dan beberapa kementerian/lembaga lainnya baru sekitar 40 persen. Untuk mencapai angka 100 persen, akan diukur sesuai dengan kinerja individu masing-masing. (swd/ags/ HUMAS MENPAN-RB).