Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa dalam Workshop Penguatan Keberlanjutan Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur, di Surabaya, Jumat (02/09).
SURABAYA – Komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan publik terbaik melalui penguatan inovasi terus dilakukan, tak terkecuali Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa menyampaikan, teknologi informasi atau information technology (IT) menjadi salah satu alat dalam menyampaikan inovasi.
“IT merupakan salah satu tools untuk menyampaikan inovasi di era digital saat ini,” ujar Diah dalam Workshop Penguatan Keberlanjutan Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur, di Surabaya, Jumat (02/09).
Diah mencontohkan dua inovasi yang memanfatkan IT, yaitu inovasi FishGo dari Pemerintah Kabupaten Badung, dan aplikasi Jakarta Kini (JAKI) ciptaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. FishGO adalah aplikasi teknologi penangkapan ikan berbasis teknologi navigasi dengan tiga fitur utama yaitu lokasi potensial daerah tangkapan ikan, waktu penangkapan terbaik, dan rute terbaik untuk melaut.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengembangkan aplikasi JAKI sebagai one-stop-service-solution. Aplikasi tunggal ini bermanfaat bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan layanan terintegrasi yang mudah, cepat, dan nyaman.
Namun inovasi tidak harus menggunakan teknologi. Provinsi Jawa Timur memiliki inovasi Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren (Eko-Tren). Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengembangkan Eko-Tren dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan usaha. “Jadi, bukan seberapa canggih atau mahalnya teknologi, tetapi seberapa besar manfaat dampak inovasi kepada masyarakat,” ungkap Diah.
Berbagai prestasi juga ditorehkan Provinsi Jawa Timur dalam pengembangan inovasi. Pada tahun 2014, sebanyak 15 inovasi berhasil masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik. Terakhir, pada tahun 2022, 18 inovasi dari 12 Pemda di Jawa Timur berhasil menorehkan prestasi pada KIPP 2022. Atas prestasi tersebut, Diah mengapresiasi Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu provinsi paling inovatif.
Diah mengungkapkan, jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah top inovasi yang berasal dari pemda, maka 20 persen top inovasi berasal dari Jawa Timur. "Sehingga, tidak salah rasanya apabila Jatim layak mendapatkan predikat sebagai salah satu provinsi yang paling inovatif,” ungkap Diah, dalam acara yang turut dihadiri oleh Menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019 Ignasius Jonan.
Terkait transformasi digital dalam pelayanan publik, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan pemanfaatan teknologi digital dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat turut mengakselerasi dan memodernisasi pelayanan publik di Indonesia. Digitalisasi pelayanan publik tidak hanya tentang kesiapan pelayanan digitalnya, tetapi juga kesiapan perubahan pola pikir dan kompetensi baik penyedia pelayanan publik maupun masyarakat.
“Disinilah urgensi literasi digital menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya kita dalam proses digitalisasi pelayanan publik,” ungkap Adhy.
Adhy mengungkapkan berbagai upaya telah dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam peningkatan kualitas pelayanan publik, diantaranya dengan terus mendorong perangkat daerah provinsi, kabupaten, dan kota untuk berinovasi. Berbagai kegiatan pernah dilakukan, seperti mengadakan fasilitasi penyusunan dan pengembangan inovasi pelayanan publik, menyelenggaraan kompetisi inovasi pelayanan publik, serta membangun rumah inovasi sebagai knowledge center yang dikembangkan menjadi ekosistem inovasi dalam menumbuhkan budaya inovasi.
“Sehingga, setiap perangkat daerah dan setiap kabupaten/kota mampu melahirkan inovasi-inovasi untuk percepatan peningkatan kinerjanya atau mengatasi permasalahan secara lebih efektif dan efisien,” tutupnya. (fik/HUMAS MENPANRB)