JAKARTA – Banyaknya warga masyarakat yang bermaksud membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) masih tampak di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (16/09). Antrean panjang mengular terpantau dari loket pelayanan di ruangan seluas 3 x 5 meter ini menjadi penuh sesak.
Hal itu merupakan dampak dari pembukaan lowongan CPNS di sejumlah kementerian/lembaga serta pemerintah daerah. Pada umumnya mereka mempersyaratkan SKCK dari Polres, bukan dari Polsek. Namun tidak itu saja alasan warga berdesakan, karena ada juga yang mengurus SKCK untuk melamar pekerjaan di swasta.
"Saya ngurus dari minggu lalu, baru jadi sekarang, namun alamatnya terketik salah. Saya minta dibetulkan, tapi disuruh nunggu lagi," ujar Rina, mahasiswi Jayabaya yang baru pertama kali membuat SKCK ini. Diakui Rina, dia salah memilih waktu membuat SKCK, karena kondisi sedang ramai-ramainya orang membuat SKCK.
Loket yang buka sejak pagi dilayani oleh dua petugas dari Polres Jakarta Utara. Untuk SKCK baru biayanya Rp 20 ribu, sedangkan perpanjangan Rp 10 ribu, dan baru jadi seminggu. Namun mereka tampak kewalahan, melayani puluhan warga yang antri. masyarakat yang akan membuat SKCK maupun perpanjangan.
Jam 12.00 loket tutup untuk istirahat, dan kembali buka jam 13.00. Setelah jam istirahat, penjaga loket pun tinggal satu orang. Hal ini menambah lama waktu antrian. Pengantri pun mulai tidak sabar, dan tidak tertib. Ada yang langsung menuju loket, adapula yang mencoba masuk ke dalam loket untuk bernego. Tapi tampaknya pihak kepolisian tetap mengutamakan kedisiplinan dan keadilan. Pengantri yang tidak sabar tersebut diminta kembali mengantri.
Banyaknya antrian di Polres Jakarta Utara ini telah berlangsung selama hampir dua minggu, dan diperkirakan akan berkurang pada akhir bulan September. "Harusnya loket ditambah, dan penjaga dipilih yang masih muda, jadi cekatan," ujar beberapa pengantri memberi tanggapan. (bby/HUMAS MENPANRB)