Pin It

sesmenakuntab

JAKARTA – Mendapat predikat A dalam evaluasi akuntabiltas kinerja instansi pemerintah tentu sangat membanggakan. Terlebih bagi 6 kementerian/lembaga, baik yang berhasil mempertahankan maupun yang bisa meningkatkan dari sebelumnya mendapat nilai B.
 
Seperti diberitakan sebelumnya, laporan hasil evaluasi (LHE) Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) 6 kementerian/lembaga mendapat predikat  A. Tiga K/L bertahan di posisi itu, sementara tiga K/L nilainya meningkat dari B menjadi A, yakni Kementerian  Kelautan dan Perikanan, Kementerian PANRB, dan BPKP.
 
Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Tasdik Kinanto mengatakan, selama empat tahun terakhir, pihaknya mendapat predikat B. Nilai A yang diraih tahun ini, berkat perubahan-perubahan signifikan yang dilakukan, mulai dari membaiknya perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi, sampai capaian kinerja.  “Lima hal itu merupakan indikator yang dinilai dalam akuntabilitas kinerja,” ujar Tasdik Kinanto dalam acara Diseminasi Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Pusat, di Jakarta, Rabu (04/12).
 
Melihat fakta bahwa masih sedikitnya instansi yang mendapat nilai memuaskan, diperlukan beberapa upaya perbaikan yang salah satunya adalah diseminasi yang saat ini sedang berlangsung. Suatu kebijakan, jika belum dipahami akan berpengaruh pada hasilnya. Termasuk masalah internal seperti kepentingan karier yang mengesampingkan fungsi kaderisasi. Sehingga menyebabkan proses SAKIP menjadi tidak maksimal dan efektif. "Mengelola organisasi jangan seperti terkena hujan, langsung kabur semua," imbuh Tasdik.
 
Melalui diseminasi seperti ini, satu sama lain dapat saling sharing knowledge dengan membahas dan berkonsultasi pada K/L yang mendapat nilai terbaik. Diseminasi yang dihadiri seluruh instansi pusat ditujukan untuk menyamakan pemahaman pengimplementasian sistem AKIP.
 
Pada prinsipnya, lanjut Tasdik, apapun yang dikerjakan pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan di masyarakat.  Untuk hal biasa atau rutin tidak perlu diperintah, sudah harus jalan. Yang penting kesadaran, komitmen, semangat, dan greget dari pimpinan dan jajarannya. Secara kontinyu dan bertahap dapat ditingkatkan. Outcome harus jadi paradigma. “Berbeda kalau terbiasa dengan output, akan bangga hanya dengan proses administratif, seremonial, dan formalitas," tambahnya.
 
Tahun 2014  K/L diminta sudah siap untuk penilaian lagi, sebagai bagian dari proses reformasi birokrasi. K/L yang menunjukkan SAKIP yang bagus akan diberikan penghargaan yang tidak sebatas sertifikat.  "Kita masih membahas reward apa yang pantas untuk K/L yang telah berusaha sebaik mungkin," tuturnya. (bby/HUMAS MENPANRB)