Pin It

20200210 Penyerahan Evaluasi SAKIP Wilayah I 4

Penyerahan Laporan Hasil Evaluasi SAKIP Wilayah I Tahun 2019, di Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (10/02).

 

BATAM – Pemerintah Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak, Banten, menunjukkan keseriusannya dalam implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP). Menerima SAKIP dengan predikat A, merupakan hasil dari beragam upaya yang dilakukan untuk dapat menggunakan anggaran secara efektif dan efisien. Salah satunya dengan menyusun pohon kinerja dan membangun komitmen dari kepala hingga staf.

Secara singkat, skema pohon kinerja adalah mencari atau menentukan akar permasalahan, kemudian diselesaikan secara kolektif oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait . "Dengan kondisi keuangan daerah kami yang terbatas, kami membuat skala prioritas menggunakan pohon kinerja untuk melihat apa akar permasalahannya," ujar Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah usai acara Apresiasi dan Penyerahan Laporan Hasil Evaluasi SAKIP Wilayah I Tahun 2019, di Kota Batam, Kepulauan Riau, beberapa waktu yang lalu.

Diakui, Kabupaten Serang pernah meraih predikat CC, kemudian secara bertahap terus memperbaiki, hingga akhirnya dalam empat tahun berhasil meraih predikat A. Bagi Ratu, pohon kinerja menjadi 'penyelamat' dalam mengelola anggaran di daerah yang dipimpinnya. Tidak hanya Pemkab Serang bisa menghemat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hingga Rp300 miliar, masyarakat juga merasa kebutuhannya terpenuhi oleh program pemerintah setempat.

 

20200210 Penyerahan Evaluasi SAKIP Wilayah I 3

 

Keterbatasan dana yang dimiliki daerahnya, tidak menghalangi Pemkab Serang untuk membahagiakan warganya dengan berbagai macam program. Bagaimana tidak, efisiensi anggaran digunakan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan. Bahkan, anggaran tersebut juga digunakan untuk memberi insentif kepada guru ngaji dan madrasah, serta menyediakan beasiswa tingkat SD dan SMP. "Di Kabupaten Serang tidak ada yang boleh putus sekolah SD-SMP," tegas Ratu.

Dari provinsi yang sama, yakni Pemkab Lebak, juga memantapkan diri untuk meraih predikat A pada hasil SAKIP 2019. Nilai SAKIP Pemkab Lebak meningkat dari tahun lalu dengan predikat BB. Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengaku, komitmen bersama menjadi kunci keberhasilan penerapan SAKIP di daerahnya. Baginya, peran kepala daerah saja tidak cukup. Sekretaris Daerah, Eselon II, III, dan IV, hingga staf di seluruh OPD perlu bekerja sama mencapai target yang sudah ditentukan.

Peran SAKIP pun dirasakan manfaatnya, agar anggaran dan program pemerintah menjadi lebih tepat sasaran. Selain itu, keberadaan SAKIP membuat program-program yang berkaitan dengan pencapaian visi misi kabupatennya lebih terarah. "Kalau dulu bisa ribuan program. Tapi sekarang lebih enak cross-cutting-nya. Jadi ketika memang (program itu) tidak ada outcome, dia bisa tergeser sendiri," ungkap Iti.

Menerima predikat A menjadi motivasi untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja aparatur pemerintah daerahnya agar dapat menjadi lebih baik lagi. "Tentunya karena nilai A ini akan jadi percontohan, kami akan melakukan berbagai upaya perbaikan dari setiap kekurangan yang jadi amanah dari Kementerian PANRB," pungkasnya. (nan/HUMAS MENPANRB)