Pin It

20220902 SESMEN Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional PKN Tingkat I Angkatan LIII Tahun 2022 1Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini yang membacakan sambutan Plt. Menteri PANRB dalam Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LIII Tahun 2022, di Kantor LAN Veteran, Jakarta, Jumat (02/09).

 

JAKARTA – Setiap pejabat pimpinan tinggi (PPT), terutama PPT Madya diminta untuk menjadi percontohan atau role model. Sebagai aparatur sipil negara (ASN), PPT Madya juga harus mengimplementasi peran perekat dan pemersatu bangsa.

Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini yang membacakan sambutan Plt. Menteri PANRB, mengatakan bahwa PPT Madya harus memahami nilai-nilai sosial dan kebudayaan dalam tatanan masyarakat. Ini perlu dilakukan agar pemerintahan memiliki strategi agar dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan konteks nilai sosial dan budaya lokal.

“Manifestasinya dapat dilakukan dalam penyempurnaan pelayanan publik yang berbasis budaya lokal dan kemudahan pelayanan untuk mendukung usaha dengan kearifan lokal. Hal ini dapat mewujudkan excellent public service, yang tidak membeda-bedakan pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat merasakan pelayanan publik yang prima,” ungkap Rini dalam Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LIII Tahun 2022, di Kantor LAN Veteran, Jakarta, Jumat (02/09).

Dengan mengupayakan terjadinya pelayanan yang memudahkan kebutuhan masyarakat, PPT Madya menjalani peran sebagai seorang pemimpin yang tidak hanya menjadi role model bagi ASN di lingkungan kerjanya, namun juga bagi masyarakat. Sehingga fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa benar dapat terimplementasikan.

Di hadapan 41 orang peserta PKN, Rini juga berkesempatan menyampaikan kewajiban yang harus dijalankan oleh PPT Madya dalam pelaksanaan tugasnya. Hal ini menjadi wajib dilaksanakan bersama ASN di unit kerjanya sebagai agen untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dalam bekerja, yang hasilnya akan berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat.

20220902 SESMEN Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional PKN Tingkat I Angkatan LIII Tahun 2022 9

Kewajiban pertama adalah untuk dapat melaksanakan kebijakan presiden. Dengan tugas dan fungsi dari unit kerja yang dipimpin, PPT Madya dituntut untuk ikut mendukung, menjabarkan, membuat terobosan, dan melaksanakan upaya pemerintah dalam mewujudkan target prioritas pembangunan. Hal ini menuntut PPT Madya untuk berjuang keras dan bekerja cerdas demi partisipasi perwujudan target prioritas pembangunan melalui unit kerjanya.

Kedua, PPT Madya juga diwajibkan untuk dapat melakukan percepatan transformasi SDM Aparatur. Kunci dari perubahan budaya kerja SDM Aparatur terletak di pola pikir atau mindset. PPT Madya diminta untuk mendorong penerapan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dan Bangga Melayani Bangsa di instansi masing-masing.

Membangun kolaborasi menjadi kewajiban selanjutnya. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, PPT Madya diwajibkan melakukan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang menjadi mitra kerja. Sehingga akan menciptakan sinergi dan harmoni dari seluruh instansi pemerintah dalam mewujudkan target prioritas pembangunan.

“Target-target pembangunan tidak dapat diwujudkan tanpa kerja sama, kolaborasi, dan sinergi yang erat antar-instansi. Melalui kolaborasi, semua target di tiap instansi diarahkan pada satu pencapaian hasil yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat,” lanjut Rini.

PPT Madya juga diminta untuk mempersiapkan percepatan transformasi ke pemerintahan digital. Sehingga kepemimpinan digital menjadi hal yang sangat penting. Kepemimpinan digital antara lain ditandai dengan kemampuan menginspirasi untuk menjaga koneksi dalam keterlibatan dan menjaga kesatuan, kemampuan mengoptimalkan berbagai perangkat digital, serta kemampuan dalam melakukan inovasi dengan pendekatan digital.

20220902 SESMEN Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional PKN Tingkat I Angkatan LIII Tahun 2022 10

Kewajiban lainnya adalah untuk menyiapkan suksesor yang akan meneruskan kepemimpinan di masa yang akan datang. Bukan hanya dengan sekadar menunjuk pengganti, penyiapan suksesor perlu memerhatikan beberapa hal.

Hal tersebut antara lain adalah memberikan contoh praktik kepemimpinan yang baik, memberikan pelajaran dan pengarahan sebagai bentuk transfer pengetahuan, serta memberdayakan rekan kerja dengan tugas-tugas sebagai bentuk pengayaan dan praktik pembelajaran nyata. Lalu, membangun budaya kerja positif dengan menjaga interaksi, koneksi, dan komunikasi positif untuk menciptakan iklim pembelajaran sehingga mendorong peningkatan kinerja dan penciptaan situasi kerja terbuka yang saling berkolaborasi.

Rini menyampaikan bahwa peserta PKN Tingkat I memiliki kesempatan untuk menduduki jabatan karier tertinggi di lingkungan pemerintahan. Rini berharap, PPT Madya dapat menggunakan kesempatan dan posisinya untuk terus mengoptimalkan kinerja, selalu memberikan yang terbaik, serta memberikan peninggalan yang bermakna bagi instansi dan pemerintah, bangsa, dan negara.

“Jadilah pemimpin yang berintegritas, mampu berkolaborasi, berinovasi, menjadi pemimpin yang memberikan manfaat bagi Indonesia, serta dapat menciptakan pemimpin-pemimpin di masa depan,” tutup Rini. (ald/HUMAS MENPANRB)