BANDUNG – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar mengatakan, praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) jangan hanya sebagai pegawai negeri, tetapi harus menjadi agen perubahan. Karena itu, proses seleksi mahasiswa (praja) IPDN harus bersih dari KKN.
Hal itu dikatakannya saat memberi kuliah umum bagi mahasiswa IPDN di Jatinangor, Senin (02/06). “Hari ini saya berbicara dengan tiga ribu agen perubahan reformasi birokrasi,” ujarnya.
Menurut Menteri, praja IPDN merupakan anak-anak muda yang beruntung karena sudah mengantongi tiket untuk menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS), dan saat lulus nanti segera ditempatkan di masing-masing pemda. Tetapi ada hal berbeda, karena mulai tahun 2013 penyaringan calon praja IPDN juga dilakukan dengan tes kompetensi dasar (TKD), seperti halnya yang diberlakukan bagi semua CPNS.
Menteri menambahkan, praja IPDN ini merupakan sebagian dari sekitar 3 persen anak muda yang menjadi CPNS. Mereka beruntung, karena setiap tahun ada sekitar 3 juta angkatan kerja, sementara hanya sekitar 100 ribu yang bisa menjadi PNS. Karena itu, Azwar Abubakar menekankan agar praja IPDN nantinya tidak hanya memikirkan diri sendiri. “Setelah menjadi PNS, mereka harus ikut memikirkan jutaan pencari kerja lain yang tidka berhasil menjadi PNS. Apalagi birokrat ini sudah menghabiskan limapuluh persen lebih anggaran Negara,” ujarnya.
Untuk itu, kepada para mahasiswa IPDN dan seluruh birokrat diminta agar setiap hari mempunyai mimpi, apa yang bisa dilakukan untuk memudahkan dan menyejahterakan rakyat. Caranya, dengan memberikan pelayanan publik yang baik, baik di bidang pelayanan dasar maupun dalam pelayanan kemudahan berusaha.
Diakui Menteri, bahwa untuk mengubah mindset dan cultur set birokrasi bukan pekerjaan mudah. Pada umumnya, pegawai yang baru masuk ke dalam sistem birokrasi, akan terbawa oleh arus ke dalam sistem yang sudah terbentuk di lingkungan birokrasi.
Masuknya CPNS baru, ibarat air bersih yang dimasukkan ke sebuah akuarium yang sudah keruh. Kalau akuarium itu tidak dibersihkan dulu, maka air yang mengucur ke akuarium itu pasti akan ikut menjadi keruh. “Karena itu, akuariumnya juga harus dibersihkan, melalui reformasi birokrasi sebagai suatu gerakan nasional, yang melibatkan seluruh elemen bangsa, termasuk mahasiswa,” imbuh Azwar Abubakar.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor IPDN Suhajar Diantoro mengatakan, tahun lalu pihaknya telah melakukan TKD dalam rekrutmen calon praja IPDN. Kalau tahun lalu masih memakai sistem lembar jawab computer, tahun 2014 ini akan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). (ags/HUMAS MENPANRB)